Moneter dan Fiskal

Penjualan Eceran Januari 2024 Diramal Susut, Ini Penyebabnya

Jakarta – Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 diprakirakan meningkat secara tahunan, namun terkontraksi secara bulanan.

Hal tersebut tecermin dari IPR (indeks penjualan riil) Januari 2024 yang tercatat sebesar 216,0 atau secara tahunan tumbuh 3,7 persen yoy.

Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan mayoritas kelompok, terutama kelompok barang lainnya khususnya pada subkelompok sandang sebesar 15,4 persen yoy.

Baca juga: Nilai Ekspor dan Impor RI Januari 2024 Turun, BPS Ungkap Penyebabnya

Disusul oleh kelompok perlengkapan rumah tangga Lainnya 5,4 persen yoy, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 5,3 persen yoy. Sementara itu, Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi mengalami perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 21,8 persen yoy.

Penjualan Eceran Terkontraksi

Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 1,0 persen mtm, lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang tumbuh 4,9 persen mtm.

Penurunan ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru serta faktor cuaca. 

“Sebagian besar kelompok tercatat menurun dan berada pada fase kontraksi, terdalam pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor -3,9 persen mtm,” jelas Erwin dalam keterangannya, Jumat, 16 Februari 2024.

Kemudian, kelompok lain yang tercatat terkontraksi antara lain subkelompok sandang 3,0 persen mtm, kelompok barang budaya dan rekreasi 2,7 persen mtm, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau -1,0 persen mtm.

Adapun pada Desember 2023, IPR tercatat secara tahunan tumbuh 0,2 persen yoy mencapai 218,1. Kinerja penjualan eceran tersebut ditopang oleh pertumbuhan penjualan pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Baca juga: Survei BI: Penjualan Eceran Masih Tumbuh Positif

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 4,9 persen mtm, sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN dan libur tahun baru, serta strategi potongan harga dari pedagang eceran.

“Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau,” jelas Erwin. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago