Moneter dan Fiskal

Penjualan Eceran Diproyeksikan Menurun di Mei 2024, Ini Penyebabnya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 terkontraksi secara bulanan (mtm), namun meningkat secara tahunan (yoy). 

Asisten Gubernur BI Erwin haryono mengatakan hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei 2024 sebesar 233,9 atau secara tahunan tumbuh 4,7 persen yoy dan kembali berada pada fase ekspansi setelah sebelumnya terkontraksi pada April 2024.

Berdasarkan kelompoknya, peningkatan penjualan terutama didorong oleh Subkelompok Sandang sebesar 7,0 persen yoy, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 6,0 persen yoy, serta Suku Cadang dan Aksesori 9,7 persen yoy.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 diprakirakan terkontraksi 1,0 persen mtm, setelah tumbuh 0,4 persen mtm pada April 2024.

Baca juga: Kemenkeu Ogah Turunkan Defisit Fiskal APBN Prabowo Jadi 1,5-1,8 Persen

Erwin menjelaskan, beberapa kelompok yang tercatat menurun dan berada pada fase kontraksi, antara lain Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi -10,4 persen mtm, Subkelompok Sandang -7,0 persen mtm, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau -0,5 persen mtm.

“Ini disebabkan oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat pasca-HBKN Idulfitri,” ujar Erwin dalam keterangannya, Selasa, 11 Juni 2024.

Namun demikian, tambah Erwin, penurunan yang lebih dalam tertahan oleh sejumlah kelompok yang masih tumbuh, yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori sebesar 4,2 persen mtm, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 1,4 persen mtm, serta Barang Budaya dan Rekreasi 1,3 persen mtm.

Sementara itu, pada April 2024, IPR tercatat mencapai 236,3 atau mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen yoy. Kontraksi lebih dalam tertahan oleh Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang mencatatkan pertumbuhan positif.

Baca juga: Survei BI: Indeks Keyakinan Konsumen Menurun di Mei 2024

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 0,4 persen mtm terutama didorong oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau sejalan dengan kegiatan masyarakat saat HBKN Idulfitri.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2024 diprakirakan meningkat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 142,5 dan 142,0, lebih tinggi dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 140,1 dan 134,5. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp11,24 Triliun di Maret 2025

Jakarta – Tren pertumbuhan transaksi produk deviratif kripto memperlihatkan tren yang positif dari bulan ke… Read More

5 mins ago

Prabowo: Kami Siap Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu korban luka, anak-anak, dan… Read More

8 mins ago

Saham Bank Jumbo “Babak Belur”, OJK Bilang Begini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jatuh ke level 5.912,06 dari level 6.510,62… Read More

19 mins ago

BRI dan BRIDS Perluas Akses Investasi Lewat Sentra Layanan Prioritas

Jakarta - PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)… Read More

35 mins ago

Citi Indonesia Books IDR 2.59 Trillion in Net Profit for 2024, Driven by Efficiency

Jakarta - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) posted a net profit of IDR 2.59 trillion… Read More

52 mins ago

Ekonomi Asia-Pasifik 2025 Diprediksi Tumbuh Melambat, Ini Sebabnya

Jakarta - Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Pasifik akan… Read More

1 hour ago