Perseroan juga berhasil mengurangi strip ratio atau nisbah kupas gabungan sebesar 3,7 persen menjadi 6,9 di Tahun 2016 dibandingkan dengan 7,1 di Tahun 2015 berkat pengurangan sebesar 4,1 persen di KPC.
Untuk harga jual, realisasi harga rata-rata di Tahun 2016 mencapai US$42,1/ton dibandingkan dengan US$44,8/ton di 2015 atau berkurang sebesar 6 persen, lantaran kondisi pasar dan eksekusi beberapa kontrak yang telah dibuat sebelumnya.
Baca juga: Perbaikan Komoditas Dorong Ekonomi Tumbun 5-5,4% di 2017
Meski demikian, harga jual rata-rata menunjukkan tren meningkat di triwulan 4 menjadi US$47,7/ton dibandingkan dengan US$42,1/ton di triwulan 4 Tahun 2015 dan US$40,5/ton di Triwulan 3 Tahun 2016.
Dileep juga mengungkapkan, biaya Kas Produksi berkurang secara tajam menjadi US$27,0/ton Batubara yang ditambang di 2016 dibandingkan dengan US$34,6/ton di 2014 dan $30,2/ton di 2015.
“Dengan demikian, terdapat pengurangan yang signifikan karena efisiensi dalam pengadaan bahan bakar dan cadangan, biaya operasional penambangan yang lebih rendah, dan tingkat produksi yang lebih tinggi di tambang Arutmin,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan informasi terkini terkait dengan empat asuransi bermasalah, yakni… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bakal meresmikan badan pengelola (BP) investasi, Daya Anagata Nusantara… Read More
Flores Timur - Bank Mandiri bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Flores Timur yang… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu, 6… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi menghapus utang UMKM di bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan… Read More