Ilustrasi: Data dukcapil bocor diduga karena dijual di forum hacker/istimewa
Jakarta – Penipuan jual beli properti online kini semakin meningkat. Di Inggris, polisi telah mencatat peningkatan jumlah penipuan online sebanyak 44% dengan jumlah korban 3,200 orang pencari rumah.
Sebuah survei dari YouGov, Firma riset maketing internasional berbasis internet mencatat, pada 2013 lalu terjadi lebih dari 1 juta kasus penipuan online sewa properti di Inggris. Hal ini sungguh sangat ironi karena bisnis real estate melalui dunia online sudah merambah Inggris selama 20 tahun.
Bisa jadi, modus penipuan online ini dapat terjadi di negara-negara berkembang. Yang akan menjadi sasaran empuknya adalah calon pembeli atau penyewa dari luar negeri atau luar kota, karena mereka tidak bisa melihat secara langsung properti yang mereka incar.
Menurut Mart Polman, Managing Director portal global properti Lamudi Indonesia, ada beberapa faktor yang membuat mengapa penipuan online semakin meningkat. Salah satunya karena pasar properti online yang semakin berkembang, sehingga memberikan keuntungan bagi para pencari properti termasuk para penipu. Lalu bagaimana cara kerja penipuan online? (Bersambung)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More