Jakarta – Penguatan rupiah terhadap dollar AS membuat beberapa kalangan khususnya para pengusaha ikut senang. Hal ini lantaran berdampak kepada stabilitas sektor-sektor usaha di Indonesia.
Kendati demikian, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara meminta kepada masyarakat untuk memahami kondisi ekonomi Indonesia. Pasalnya, selama ini banyak masyarakat yang berharap kurs rupiah terus membaik.
Menurutnya, penguatan rupiah yang terjadi terus menerus bukan sesuatu yang baik bagi Indonesia. Dia menilai, bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terlalu tajam akan berisiko terhadap neraca ekspor dan impor Indonesia.
“Saya rasa masyarakat harus paham, bagi Indonesia, kurs rupiah yang terus menguat bukan suatu hal yang baik,” ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 6 September 2016. (Selanjutnya Neraca Perdagangan masih defisit…)
Page: 1 2
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More