Moneter dan Fiskal

BI: Penguatan Rupiah Dorong Peningkatan Impor

Jakarta – Penguatan rupiah terhadap dollar AS membuat beberapa kalangan khususnya para pengusaha ikut senang. Hal ini lantaran berdampak kepada stabilitas sektor-sektor usaha di Indonesia.

Kendati demikian, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara meminta kepada masyarakat untuk memahami kondisi ekonomi Indonesia. Pasalnya, selama ini banyak masyarakat yang berharap kurs rupiah terus membaik.

Menurutnya, penguatan rupiah yang terjadi terus menerus bukan sesuatu yang baik bagi Indonesia. Dia menilai, bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terlalu tajam akan berisiko terhadap neraca ekspor dan impor Indonesia.

“Saya rasa masyarakat harus paham, bagi Indonesia, kurs rupiah yang terus menguat bukan suatu hal yang baik,” ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 6 September 2016. (Selanjutnya Neraca Perdagangan masih defisit…)

Page: 1 2

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

41 mins ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

1 hour ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

1 hour ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

3 hours ago

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

5 hours ago