Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp13.000-an merupakan level ideal jika dikaitkan dengan kondisi indikator makroekonomi domestik yang tengah berada pada tren pemulihan.
Pernyataan tersebut disampaikan Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat, 24 Maret 2017. “Bagi kami, sekarang rupiah di 13.300 sekian cukup baik. (Mata uang) Indonesia tidak terlalu kuat dan juga tidak terlalu lemah,” ujar Mirza.
Namun demikian, rupiah yang bergerak pada level Rp13.000-an ini dianggap masih berada dalam kategori undervalue. Akan tetapi sejauh ini pergerakan rupiah sudah berada dalam taraf yang stabil, jika dibandingkan pada 2013 di periode akhir quantitative easing (QE) yang dilakukan pemerintah AS.
“Jadi, kami tetap comfortable. Pada periode taper tantrum, saat AS mengumumkan mengurangi kurangi QE di 2013, ada kenaikan outflow,” ucapnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More