Jakarta –Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (26/11) diperkirakan masih akan berpeluang untuk melanjutkan tren apresiasi yang didorong oleh kenaikan sejumlah harga komoditas global.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengungkapkan, sebagaimana sebelumnya dikhawatirkan Rupiah bakal kembali terdepresiasi, namun justru berbalik menguat seiring dengan pelemahan Dolar AS.
“Dengan asumsi masih ada peningkatan pada sejumlah harga komoditas, maka Rupiah dapat mengimbangi laju Dolar AS. Sehingga, Rupiah pun masih berkesempatan untuk berada di zona hijau,” ujar Reza dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Menurutnya, penguatan harga komoditas merupakan respons pasar terhadap insiden tertembaknya pesawat perang Rusia oleh angkatan bersenjata Turki. “Hal ini dikhawatirkan akan ada peningkatan tensi geopolitik antara Rusia dan Turki,” ucapnya.
Dia mengatakan, laju Rupiah mampu mengesampingkan kekhawatiran akan potensi pelemahan. Meski laju Euro masih melemah terhadap Dolar AS, namun kondisi tersebut masih dapat diimbangi oleh penguatan Poundsterling.
“Saat ini laju Rupiah di atas target resistance Rp13.700,” papar Reza.
Lebih lanjut dia menyebutkan, perkiraan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi di 2016 yang berkisar 5,2%-5,6% dan akan dipertahankannya level BI Rate, turut menambah sentimen positif bagi pergerakan Rupiah.
“Sebelumnya kami sempat menyampaikan bahwa aura pelemahan tampak mulai terlihat meski sentimen yang ada dari laju sejumlah mata uang tertentu mengalami penguatan,” tutup Reza. (*) Rezkiana Nisaputra