Jakarta–EURUSD mengalami tekanan jual luar biasa setelah Presiden erupoan Central Bank (ECB), Mario Draghi dalam konferensi publik kemarin kembali menyampaikan kemungkinan ECB melakukan pelonggaran kebijakan moneter lagi di bulan Maret.
Satu-satunya alasan peningkatan EURUSD adalah kerentanan US$ yang berkelanjutan. “Jadi saya rasa tidak banyak yang terkejut mendengar Presiden ECB mengambil peluang untuk menjadikan EUR lebih rendah kemarin” ujar Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM.
Masalah utama yang dihadapi adalah apabila kerentanan US$ yang terjadi tiba-tiba ini menjadi semakin serius. Tidak banyak langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah EURUSD menguat dan inikah alasan mengapa investor menginginkan ECB kembali melakukan Pelonggaran Kuantitatif yang agresif agar EUR berada pada level yang diharapkan bank sentral.(*)
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More