Jakarta–EURUSD mengalami tekanan jual luar biasa setelah Presiden erupoan Central Bank (ECB), Mario Draghi dalam konferensi publik kemarin kembali menyampaikan kemungkinan ECB melakukan pelonggaran kebijakan moneter lagi di bulan Maret.
Satu-satunya alasan peningkatan EURUSD adalah kerentanan US$ yang berkelanjutan. “Jadi saya rasa tidak banyak yang terkejut mendengar Presiden ECB mengambil peluang untuk menjadikan EUR lebih rendah kemarin” ujar Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM.
Masalah utama yang dihadapi adalah apabila kerentanan US$ yang terjadi tiba-tiba ini menjadi semakin serius. Tidak banyak langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah EURUSD menguat dan inikah alasan mengapa investor menginginkan ECB kembali melakukan Pelonggaran Kuantitatif yang agresif agar EUR berada pada level yang diharapkan bank sentral.(*)
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More