Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengakui proses edukasi nasabah dari transaksi cash ke transaksi elektronik butuh waktu panjang.
Sejak tahun 1990-an, Bank Mandiri mulai mengedukasi nasabah untuk transaksi menggunakan layanan ATM. Meski sudah puluhan tahun melakukan edukasi saat ini pengguna kartu debit yang aktif transaksi baru sekitar 25% hingga 30% dari total nasabah pengguna kartu ATM aktif 9 juta nasabah, sementara total nasabah sudah mencapai 13 juta nasabah.
“Jadi sampai 2016 yang pakai kartu itu Bank Mandiri itu kita punya 13 juta nasabah yang aktif 9, juta jadi 70% sampai 75%. Jadi pengguna kartu yang transaksi di merchant jadi 25%- 30%,”kata Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji di Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.
Ia mengatakan, hingga saat ini, Bank Mandiri terus melakukan edukasi terkait penggunaan electronic banking. Apalagi saat ini electronic banking terus berkembang.
“Dalam memberikan edukasi di tahun 90-an itu susah banget. Kami merasa saat ini perlu mengedukasi nasabah – nasabah lagi, bagaimana transaksi yang dulunya cash sekarang kartu. Apalagi transaksi sekarang sudah memakai internet banking (e-banking),” katanya.
Ke depan, kata Rahmat Broto Triaji, Bank Mandiri akan terus berinovasi dalam memberikan suatu layanan kepada nasabah, di antaranya kemudahan bertransaksi melalui elektronik. “Kalau dulu HP itu, digunakan buat komunikasi saja, namun sekarang HP sudah bisa buat transaksi (e-banking). Potensinya masih sangat besar, karena penetrasinya nasabah yang bertransaksi melalui e-banking itu sekitar 15%,” pungkasnya. (*)
Editor: Paulus Yoga