Hal itu dilakukan agar pelaku usaha di industri properti, khususnya pengembang berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyeknya. Sehingga, pengembang-pengembang yang “nakal” bisa diminimalisir.
“Kalau mau jadi pengembang perlu jelas fokus core business-nya yaitu sebagai pengembangan, jangan hal lain juga. Karena pengembang komitmen harus jangka panjang,” jelas Theresia.
Ia pun mendukung jika nantinya ada sebuah rating khusus untuk pengembangan properti. Agar pengembangan tidak cuma hit and run atau hanya sekadar ambil untung.
Karena kebanyakan pengembang yang seperti itu tidak menjadikan properti sebagai bisnis intinya, tetapi hanya sebagai diversifikasi bisnis utamanya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More
Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More