Tokyo – Seorang pengamat ekonomi dari Nikei, Wataru Suzuki menkritisi langkah Indonesia dalam mendorong pembangunan. Alih-alih mendorong pembangunan, Indonesia menurutnya,justru dianggap berada dalam bahaya atas penghematan infrastruktur sebesar US$355 miliar yang dilakukannya. Pasalnya, perusahaan negara memilih membiayai proyek melalui hutang.
Wataru mengatakan, pembangunan infrastruktur membuat kemacetan di Jakarta yang sebelumnya adalah kota dengan lau lintas yang buruk, makin padat. Kondisi ini dipicu oleh beberapa proyek yang sedang berjalan, diantaranya pembangunan underpass, overpass dan jaringan transit kereta api.Pemerintah melakukan proyek-proyek besar yang terlalu cepat, tanpa adanya pendanaan dari negara atau sektor swasta. Dan pemerintah pada akhinya menanggung beban yang terlalu berat.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah terbengkalai dari dulu. Ia mengakui, kesibukan pembangunan mungkin agak mengganggu, tapi ini perlu dilakukan. “Perlu untuk memastikan bahwa Indonesia dapat memiliki pertumbuhan 6-7% untuk 10 tahun ke depan” ujar Rini.
Rini menganggap, proyek-proyek tersebut penting untuk memecahkan masalah seperti biaya logistik yang tinggi.
Selanjutnya : Pembangunan Yang Sangat Agresif
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More