Lebih lanjut dia menilai, bahwa cadangan devisa Indonesia yang tercatat sebesar US$111,5 miliar tersebut, tetap masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
(Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun US$3,5 Miliar)
Meskipun mengalami penurunan, posisi cadangan devisa per akhir November 2016 tersebut masih cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Sebagai informasi, penerbitan Global Bonds senilai US$3,5 miliar tersebut untuk kebutuhan pembiayaan pada awal tahun 2017 (prefunding). Penerbitan tiga seri Global Bonds ini mendapatkan respon positif oleh investor di AS maupun Eropa yang kelebihan pemesanan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu di periode 28 Oktober hingga 1… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi RI masih… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More