Iliustrasi GOTO
Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan kinerja keuangan tahun 2024 dengan mencatat pertumbuhan pendapatan dan penyusutan rugi tahun berjalan terpangkas signifikan.
Berdasarkan data publikasi laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/3), pendapatan bersih GOTO mencapai Rp15,9 triliun pada 2024, naik 8 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,78 triliun pada 2023.
Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, rugi tahun berjalan GOTO di tahun lalu terpangkas hingga 94 persen menjadi Rp5,5 triliun dari tahun sebelumnya yang merugi sebesar Rp90,5 triliun.
Sepanjang 2024, GOTO juga berhasil menekan total beban hingga 28 persen menjadi Rp18,1 triliun. Sebagai perbandingan, total beban GOTO pada 2023 mencapai Rp25 triliun.
Adapun beberapa beban yang mengalami penurunan, yaitu beban umum dan administrasi yang turun 22 persen menjadi Rp 4,4 triliun. Beban penjualan dan pemasaran juga turun 56 persen dari tahun lalu menjadi Rp 2,8 triliun.
Baca juga : Bos GoTo Sebut Indonesia Tak Perlu Fokus Tingkatkan Sektor Manufaktur, Ini Sebabnya
Selain beban umum dan administrasi serta penjualan dan pemasaran, beban lainnya yang turun adalah beban pengembangan produk sebesar 50 persen menjadi Rp1,8 triliun.
Beban operasional dan pendukung juga ikut susut 43 persen menjadi Rp976 miliar dan beban penyusutan serta amortisasi turun 72 persen menjadi Rp744 miliar pada 2024.
Beban lain-lain GOTO mencapai Rp3 triliun. Pos ini mencatat penurunan signifikan sebesar 96% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini karena kerugian akibat goodwill yang dicatatkan perseroan pada 2024 tidak sebesar pada 2023.
Penurunan beban di tengah pertumbuhan pendapatan GoTo membuat rugi usaha turun drastis. Tercatat, rugi usaha mencapai Rp2,2 triliun, naik 78 persen dibanding tahun 2023.
Baca juga : GOTO Bantah Isu Bakal Merger dengan Grab
Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho mengatakan, perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti perseroan serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis.
“Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Grab Indonesia merespons arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan Bonus Hari Raya (BHR)… Read More
Jakarta - Keterlambatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis APBN Kita pada awal tahun menimbulkan polemik. Laporan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 13 Maret 2025, ditutup… Read More
Jakarta – Anggota Komisi XII DPR RI Rocky Candra menyoroti meningkatnya kasus penyelewengan bahan bakar… Read More
Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp211,5 triliun… Read More
Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap… Read More