Pendapatan Naik 14,1 Persen, Laba Bersih Summarecon Jadi Rp1,05 Triliun di 2023

Pendapatan Naik 14,1 Persen, Laba Bersih Summarecon Jadi Rp1,05 Triliun di 2023

Jakarta – PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) kembali menunjukan kinerja positif selama 2023 dengan mencatatkan pendapatan Rp6,66 triliun atau naik 14,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp5,27 triliun.

Raihan pendapatan ini mendorong laba bersih Summarecon. Tercatat, hingga Desember 2023, emiten properti ternama ini berhasil kantongi laba bersih Rp1,05 triliun atau naik 27 persen dari Rp772 miliar di 2022 lalu.

Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk mengatakan untuk meningkatkan portofolio properti residensial, pihaknya akan membuka proyek ke-9, yaitu Summarecon Tangerang pada akhir 2024

“Kami akan memperkuat bisnis inti kami dengan mempercepat seluruh pengembangan kami secara efisien dan memenuhi permintaan pasar secara efektif,” kata Adrianto usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon baru-baru ini.

Baca juga: Bagi Dividen Rp3,29 Miliar, Emiten Properti Ini juga Mau Stock Split

Akselerasi bisnis ini juga termasuk di unit bisnis Investasi dan Manajemen Properti, Summarecon Villaggio dan Summarecon Mall Bandung yang baru saja dibuka. Selanjutnya, ada Summarecon Mall Bekasi Fase 2, Summarecon Mall Makassar yang saat ini sedang dibangun, dan sejumlah proyek ritel, komersial, dan perhotelan lainnya.

“Ini makin meningkatkan value kawasan dikembangkan, sekaligus memberikan pengalaman rekreasi baik bagi pengunjung maupun Masyarakat,” tambahnya.

Unit Bisnis Pengembangan Properti

Untuk segmen bisnis pengembangan properti, Summarecon saat ini memiliki 8 kota terpadu yang tersebar di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bogor, Bandung, Karawang, Makassar, dan Crown Gading. Produk yang dikembangkan saat ini adalah rumah, apartemen, ruko, perkantoran dan kavling komersial dengan peluncuran produk sepanjang tahun yang tersebar di portofolio kota terpadu. 

Pra-penjualan pengembangan properti mencapai Rp4,52 triliun. Capaian tersebut memang di bawah target Rp5 triliun. Ini disebabkan tantangan yang timbul menjelang Pemilu 2024, sehingga perseroan menunda beberapa peluncuran produk.

Adapun kontribusi penjualan terbesar berasal dari unit Summarecon Serpong. Rumah dan ruko masih menjadi penyumbang produk terbesar masing-masing dengan 68 persen dan 21 persen dari total pra-penjualan. Produk lainnya memberikan kontribusi kurang dari 10 persen untuk masing-masing jenis produk. 

Selanjutnya, bisnis pengembangan properti menyumbang pendapatan Rp4,04 triliun pada 2023, meningkat sebesar 15 persen dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp3,53 triliun. Segmen usaha ini masih menjadi kontributor terbesar dengan 61 persen dari total pendapatan. 

Sementara, pendapatan dari segmen bisnis investasi properti dan manajemen meningkat sebesar Rp257 miliar dari Rp1,48 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,74 triliun pada tahun 2023.

Baca juga: Cara Summarecon Agung Genjot Penjualan Properti

Peningkatan pendapatan sebesar 17 persen berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp136 miliar. Secara geografis, Kelapa Gading merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan 44 persen dari total pendapatan di segmen bisnis ini, diikuti oleh Serpong (33 persen) dan Bekasi (21 persen), yang mencerminkan ukuran operasional dari masing-masing pusat perbelanjaan tersebut.

Adapun pendapatan di segmen unit bisnis lain-lain meningkat 23 persen, yakni sebesar Rp166 miliar dari Rp710 miliar pada 2022 menjadi Rp876 miliar di 2023.

Pada segmen bisnis ini, bisnis perhotelan menjadi kontributor terbesar. Bisnis manajemen estate dan properti akan terus berkembang karena semakin banyak properti yang dikembangkan dan diserahkan kepada pelanggan.

Atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2023, perseroan sepakat membagikan dividen sebesar Rp9 per lembar saham atau total sebesar Rp Rp148,57 miliar. (*)

Related Posts

News Update

Top News