Jakarta–Kuartal pertama 2016 industri asuransi jiwa masih tercatat tumbuh meski masih single digit. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri Rp48,94 triliun tumbuh 9,2% dibanding kuartal pertama 2015.
Penyumbang pendapatan terbesar berasal dari pendapatan premi yang tercatat tumbuh 4,4% dari Rp32,95 triliun pada kuartal pertama 2015 menjadi Rp34,40 triliun pada kuartal pertama 2016.
Ketua AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, total pendapatan premi tersebut terbesar dari total pendapatan premi bisnis baru yang mencapai Rp19,13 triliun tumbuh 2,2% dibanding kuartal pertama 2015. Sementara pendapatan premi lanjutan tercatat Rp15,28 triliun tumbuh 7,3% dari Rp14,23 triliun pada kuartal pertama 2015.
“Pertumbuhan industri asuransi jiwa pada kuartal I ini juga terjadi dalam berbagai aspek lain, seperti pertumbuhan hasil investasi, aset, total tertanggung dan jumlah tenaga pemasar berlisensi,” kata Hendrisman dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu, 22 Juni 2016.
Di sisi hasil investasi tercatat mencapai Rp13,01 triliun tumbuh 24,6% dibanding kuartal pertama 2015. Pada kuartal pertama 2016 hasil investasi mengalami pelambatan -12,5%, sementara kurtal pertama 2016 tumbuh 24,6%. Hal itu menurut Hendrisman menunjukkan perbaikan iklim investasi Indonesia. (*)
Editor: Paulus Yoga