Jakarta–Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 57,4%, dari Rp132,74 triliun pada akhir 2015 menjadi sebesar Rp208,92 triliun pada 2016.
“Kinerja industri asuransi jiwa pada 2016 menunjukkan ketahanan yang baik di tengah perlambatan perekonomian global dan domestik. Di 2016 industri yang growth-nya paling tinggi adalah industri finansial dan asuransi,” ujar Ketua AAJI Hendrisman Rahim di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.
Baca juga: Industri Asuransi Jiwa Didorong Serap Obligasi Infrastruktur
Menurutnya, penyumbang terbesar pendapatan asuransi jiwa ini berasal dari pendapatan premi asuransi jiwa yang menyumbang sebesar 80 persen. Di mana pertumbuhan premi bisnis baru meningkat 48,3 persen menjadi Rp104,46 triliun dan premi lanjutan meningkat 7,5 persen menjadi Rp62,58 triliun dari sebelumnya Rp58,24 triliun.
Pertumbuhan premi bisnis baru dan premi lanjutan membuat total pendapatan premi di 2016 meningkat 29,8 persen menjadi Rp167,04 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp128,66 triliun. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan peran CEO sektor keuangan untuk… Read More
Poin Penting Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan isu lingkungan, ESG, dan green finance bukan… Read More
Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More
Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More
Oleh Krisna Wijaya, Honorable Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) SECARA definisi, menurut Cole Stryker… Read More
Poin Penting Bank-bank ASEAN tertarik masuk Indonesia karena Net Interest Margin (NIM) perbankan masih tinggi… Read More