Jakarta – Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menilai, pemindahan ibu kota Indonesia ke depan akan berdampak terhadap perekonomian daerah DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo usai menghadiri acara “Seminar Diseminasi Laporan Perekonomian DKI Jakarta” di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
“Artinya dari sisi infrastruktur tentu akan berdampak, karena ada yang baru nanti pembangunan akan lari ke sana tapi dari sisi bisnis akan tetap di sini,” kata Hamid.
Dirinya menilai, segmen bisnis di DKI Jakarta akan tetap tumbuh bila ibu kota dipindah. Sebab, Pemerintah merencanakan pemindahan sektor administrasi yang akan pindah ke ibu kota yang baru.
“DKI ini pusat ekonomi bisnis rasanya sudah di sini tentu yang ke sana (pindah) lebih ke administrasi pemerintahan. Negara lain juga seperti itu,” tambah Hamid.
Sebagai informasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas)
menargetkan pemindahan ibuk dari DKI Jakarta ke salah satu kota di Kalimantan akan selesai pada tahun 2024.
Bappenas juga memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke kota lain di luar Pulau Jawa sekitar Rp323 triliun hingga Rp466 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np