Jakarta — Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan resmi membuka masa penawaran surat utang Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR004 kepada investor individu secara online (e-SBN).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan, penawaran ritel tersebut merupakan salah satu milestone penting dalam upaya Pemerintah mengembangkan dan memperdalam pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
“Kami berharap antusiasme investor dan masyarakat dalam berinvestasi dapat meningkatkan optiminsme pasar SBN domestik dan keuangan inklusif akan semakin dalam dan luas di masa yang akan datang,” kata Luky di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.
Baca juga: Surat Utang Korporasi Sudah Tembus Rp71,44 Triliun
Lucky juga menyebut, untuk inovasi teknologi e-SBN pada saat ini telah menjangkau investor di 34 provinsi dan memberikan kemudahan kepada investor untuk berinvestas di instrumen SUN Ritel selama 24 jam selama masa penawaran.
Selain itu, penawaran SBR004 akan berlangsung mulai tanggal 20 Agustus hingga 13 September 2018 pukul 10.00 WIB. Pemerintah juga menetapkan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimum sebesar Rp 3 miliar.
Lucky menjelaskan‚ tingkat kupon periode 3 bulan pertama ditetapkan 8,05%. Tingkat bunga itu berasal dari suku bunga acuan BI yang berlaku saat penetapan kupon sebesar 5,5% ditambah spread tetap 255 bps (2,55%). (*)