Jakarta–Kementerian BUMN mengaku memiliki rencana untuk membentuk holding asuransi BUMN. Pemerintah menargetkan di tahun 2018, holding asuransi umum BUMN sudah dapat beroperasi.
Deputi BUMN bidang jasa keuangan Gatot Trihargo menyebut, saat ini, asuransi umum di bawah Indonesia berjalan di sendiri-sendiri. Padahal, dengan dijadikan satu holding, seperti holding pupuk dan semen, kapasitasnya bisa lebih besar.
“Sekarang asuransi umum BUMN market share-nya sekira 20%, ke depan kita ingin setidaknya bisa sampai 40%,” sebut Gatot di Kementerian BUMN akhir pekan lalu.
Menurut Gatot, pemerintah akan mengelompokkan asuransi umum yang bergerak di bidang yang sama terlebih dahulu.
“Kalau mereka punya usaha syariahnya, itu dipisahkan dulu,” tambahnya.
Setelah holding asuransi umum terbentuk, Gatot menyebut, tidak menutup kemungkinan, pemerintah akan membentuk holding asuransi jiwa.
“Sekarang belum, masih asuransi umum dulu. Namun, holding asuransi jiwa seharusnya bisa, jadi nanti akan kita lihat lagi,” pungkasnya. (*) Gina Maftuhah