“Kita memperhatikan terus terutama perkembangan kebijakan yang dikeluarkan. Kalau dulu kan kita lihat dari kampanye beliau, sekarang kan kebijakan apa yang betul-betul akan diambil. Kita perhatikan saja,” ucap Suahasil.
Soal kebijakan Trump di sektoe ekonomi, pemerintah harus melihatnya sebagai sebuah tantangan. Negeri Paman Sam tersebut memang masih menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia. Sepanjang 2016, ekspor Indonesia ke AS berkisar US$15,68 miliar atau naik 2,46% ketimbang tahun sebelumnya.
(Baca juga: Pasar Keuangan RI, Tunggu Trump Tentukan Menterinya)
Kendati demikian, kebijakan proteksionis Trump bukan berarti menjadi batu sandungan yang besar bagi pemerintah Indonesia. Suahasil mengaku, bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk meminimalisir dampak dari kebijakan yang akan diterapkan oleh Presiden Trump.
“Kita pemerintah memperhatikan terus kebijakan yang akan diambil. Kita perhatikan terus seperti apa, kita kan tahu yang sudah dibicarakan keluar dari TPP (Trans Pacific Partnership) sudah kan. Akan menaikkan pajak terutama border tax (pajak perbatasan),” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More