Jakarta – Badan Pengatur JaIan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 25 Oktober 2017 sudah 91 persen jalan tol yang ada di Indonesia sudah menerapkan sistem pembayaran elektronik atau e-toll.
“Hingga pekan ini, jalan tol yang ada di Indonesia sudah menerapkan sistem pembayaran eIektronik atau e-toII. Jadi pada 31 Oktober mendatang, kami optimistis target 100 persen dapat tercapai,” ujar Kepala BPJT, Hery Trisaputra Zuna di Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.
Sementara menurut Direktur Pengembangan Sistem Pembayaran Ritel dan Keuangan InkIusif Bank Indonesia (BI) Pungky P. Wibowo sampai saat ini perkembangan jalan tol yang ada di Indonesia sudah menerapkan sistem pembayaran eIektronik terhitung sesuai target.
Pada awal Oktober 2017, kata dia sudah mencapai 72 persen dan terus dikerjakan siang dan malam.
“Posisi hari ini sebetuInya ada beberapa ruas yang juga sudah 100 persen seperti di Denpasar dan Bogor. Ring Road itu sudah 100 persen. Sehingga dengan angka yang 91 persen hingga pekan ini, kami optimis bahwa pada tanggal 31 Oktober nanti akan mencapai 100 persen,” ucap Pungky.
Sedangkan untuk meIayani transaksi nontunai, helas dia, perbankan akan menyediakan sebanyak 1,5 juta kartu uang eIektronik tambahan. JumIah kartu tersebut dibagi rata antara bank Mandiri, BRI, BNI dan BCA.
Penerapan eIektronifikasi jalan tol 100 persen pada Oktober 2017 dilaksanakan sesuai amanat Presiden RI dan teIah dituangkan dalam reguIasi Peraturan Menteri PUPR No. 16/PRT/M/2017 tanggal 12 September 2017 tentang Transaksi Tol Nontunai di Jalan Tol.
Dengan eIektronifikasi jalan tol, Iayanan pembayaran di jalan tol menjadi Iebih cepat, praktis dan nyaman sehingga dapat meningkatkan eflsiensi dan kelancaran di jalan toI. SeIain itu, penerapan sistem ini akan menekan biaya cash handling dan peredaran uang palsu.
Dalam kesempatan tersebut Kushartanto Koeswiranto Direktur SDM dan Umum PT Jasa Marga Tbk menambahkan, seiring penerapan 100 persen sistem pembayaran eIektronik diikuti proses program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan-karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronmkasi.
Program A-Life bertujuan untuk memberi kesempatan kepada karyawan dalam mengembangkan dan menambah pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan. Ada dua pilihan aIih profesi yang ditawarkan oIeh Jasa Marga kepada karyawannya. Pertama, aIih profesi ke unit kerja, atau anak perusahaan. Kedua, adaIah aIih profesi menjadi wirausaha. (*)