Jakarta – Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin perekonomian Indonesia 2019 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Rasa percaya diri tersebut lantaran pemerintah berhasil dalam menjaga stabilitas ekonomi, ditengah gempuran gejolak ekonomi global di 2018.
Terakhir, Presiden RI Joko Widodo pada penutupan pasar saham pada akhir tahun lalu telah memberi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi akhir 2018 akan berada diangka 5,17 persen.
“Ditengah ketidakpastian global dan gejolak ekonomi global, baik karena normalisasi kebijakan meneter Amerika Serikat dan negara maju yang lainnya, maupun perang dagang, begitu juga perubahan harga komoditas kita bisa capai pertumbuhan ekonomi yang relatif baik,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Dengan rasa optimisme tersebut kata Darmin, pemerintah menargetkan angka inflasi tahun ini yang akan lebih baik lagi, serta menurunkan angka ketimpangan atau gini rasio, dan penurunan angka pengangguran. Pasalnya, hal tersebut merupakan cerminan dari kualitas pertimbuhan perekonomian suatu negara.
“Mungkin di ASEAN kita kuartal 3 agak sedikit dibawah Filipina dan Vietnam tapi Malaysia dan Thailand kita lebih baik,” pungkasnya dengan optimis.
Darmin mengungkapkan, inflasi 2019 akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena pemerintah dapat mengendalikan inflasi secara bertahap dari tahun ke tahun. Menurutnya meskipun terjadi beberapa lonjakan harga di beberapa komoditas 2018 lalu seperti beras, tarif transportasi, hingga telur ayam, namun inflasi tetap dapat terjaga dengan baik.
“Itu menujukan kita makin berhasil mengendalikan inflasi sudah waktunya menggeser target inflasi ke arah yang lebih rendah,” imbuh Darmin.
Lebih lanjut terangnya, jika pertumbuhan ekonomi 2019 dapat positif, maka akan berdampak positif juga pada aliran pasar modal. Pemerintah berharap seluruh pemangku kebijakan pasar modal siap bekerja keras dalam menghadapi tantangan global yang masih akan terjadi. Sehingga dapat membiayai dan mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus investasi. (*)