Pemerintah Jamin Paket Stimulus 8+4+5 Tak Salah Sasaran, Berikut Rinciannya

Pemerintah Jamin Paket Stimulus 8+4+5 Tak Salah Sasaran, Berikut Rinciannya

Poin Penting

  • Pemerintah memastikan program stimulus 2025 (8+4+5) tepat sasaran ke masyarakat rentan, termasuk bantuan pangan, magang nasional, dan subsidi iuran jaminan sosial.
  • Pemerintah optimistis capai pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dengan dukungan indikator positif seperti PMI manufaktur dan surplus neraca perdagangan.
  • Anggaran kementerian yang tidak terserap sesuai target akan dialihkan ke program yang langsung dirasakan masyarakat.

Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa Paket Stimulus Ekonomi 2025, yang dirancang Presiden Prabowo pada pertengahan September 2025, akan diarahkan secara tepat sasaran kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

Diketahui, paket ekonomi tersebut terdiri dari 8 program akselerasi tahun 2025, 4 program yang dilanjutkan pada 2026, dan 5 program utama untuk penyerapan tenaga kerja (8+4+5).

“Menjelang 1 tahun pemerintahan, pemerintah akan pastikan seluruh program dan anggaran yang sudah diprogramkan harus betul-betul bermanfaat dan tepat sasaran pada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangan resmi usai rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama dengan jajaran Kabinet Merah Putih, dikutip Kamis, 2 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, di dalam rapat juga ditekankan mengenai akselerasi dan optimalisasi penggunaan anggaran di masing-masing kementerian dan lembaga.

“Ratas ini menekankan pada pemanfaatan anggaran tahunan setiap kementerian harus sesuai dengan daya serap dan harus sesuai target. Bila tidak memenuhi target maka anggaran tersebut akan dialihkan untuk program lain yang dapat langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Kopdes Merah Putih Masuk Program Prioritas yang Bakal Terima Stimulus Fiskal

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini berbagai kebijakan strategis yang diambil pemerintah akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi 5,2 persen insyaallah bisa dicapai,“ ujar Airlangga dalam keterangan pers usai rakortas.

Airlangga mengatakan, sejumlah indikator menunjukkan hasil yang baik, di antaranya tingkat inflasi, purchasing managers’ index (PMI) manufaktur, maupun surplus neraca perdagangan.

“PMI manufaktur yang masih dalam ekspansi di 50,4, kemudian juga terkait dengan surplus ekspor yang sebesar 5,49 miliar dolar Amerika Serikat,“ kata Airlangga.

Paket Ekonomi 2025

Terkait progres implementasi Paket Ekonomi 2025 8+4+5, pelaksanaan program magang nasional bagi fresh graduate maksimal 1 tahun, akan dibuka mulai pertengahan Oktober 2025 dengan melibatkan badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta.

Program yang termasuk ke dalam 8 program yang diakselerasi pada tahun 2025 ini menargetkan 20.000 penerima manfaat.

“Program dari magang sudah siap dan kali ini perusahaan-perusahaan masuk di dalam sistem SIAPkerja dan sistem ini akan dibuka untuk pendaftar pada tanggal 15 Oktober, dibuka dan mulai tanggal 15 Oktober,“ ujar Airlangga.

Baca juga: Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp1.388,8 Triliun per Agustus 2025

Untuk perluasan PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk peserta di sektor pariwisata, pemerintah telah menyiapkan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu). PPh 21 DTP akan mencakup 552.000 pekerja di sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) dengan gaji di bawah Rp10 juta.

“Kemudian bantuan pangan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat, ini juga sedang disiapkan dan akan segera diluncurkan terkait dengan beras dan juga terkait dengan minyak goreng yang sebesar 2 liter per bulan sehingga itu menjadi 4 liter Minyakita,“ ujar Airlangga.

Program selanjutnya, kebijakan bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja bukan penerima upah, yang mencakup pengemudi transportasi online, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan tenaga logistik. Program ini menargetkan sekitar 730.000 penerima manfaat dengan potongan iuran sebesar 50 persen.

Kemudian program manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan, dengan target 1.050 unit perumahan. Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan sektor Kementerian Perhubungan juga menggulirkan program padat karya.

Baca juga: Ada Diskon Tiket Pesawat-Kereta Nataru hingga 30 Persen, Cek Tanggalnya

Selain implementasi paket ekonomi, di dalam rakortas juga dibahas mengenai stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, termasuk saat menyambut libur Natal dan Tahun Baru.

Program strategis pemerintah lainnya, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), sekolah unggulan, hingga dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun turut menjadi pokok bahasan.

“Pemerintah akan memberikan stimulus tambahan penebalan di kuartal IV. Arahan Bapak Presiden bahwa bantalan stimulus tambahan itu untuk sampai dengan desil keempat atau menjangkau lebih dari 30 juta keluarga penerima manfaat,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62