Jakarta–Pembiayaan kendaraan listrik makin meningkat dan berpotensi. Terkait hal itu, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menempuh berbagai strategi dan memperkuat edukasi masyarakat.
Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan perseroan adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang sudah menyediakan fasilitas pembiayaan kendaraan listrik, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Menurutnya, selain untuk menopang kinerja pembiayaan perseroan, manajemen BRI Finance sadar pembiayaan kendaraan listrik perlu ditingkatkan karena merupakan alternatif bertransportasi yang ramah lingkungan dan efisien serta akan menjadi tren di masa mendatang.
Oleh karena itu, BRI Finance terus mengakselerasi bisnis pembiayaan kendaraan listrik melalui pendekatan kolaborasi dengan skema business to business (B2B) maupun business to consumer (B2C). Seperti diketahui, pasar kendaraan listrik terus berkembang. Hal itu tak terlepas dari kebijakan pemerintah di antaranya implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
Kemudian ada pula insentif yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik pada 2022 mencapai 15.437 unit. Jumlah tersebut naik sangat tinggi, lebih dari 380% dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya sekitar 3.193 unit. Pada semester I/2023 jumlahnya sudah melampaui tahun lalu yaitu mencapai 23.154 unit.
Pun demikian untuk sepeda motor listrik bertumbuh tak kalah pesat. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mencatat, awalnya hanya sekitar 9 agen pemegang merek motor listrik (APM) yang memasarkan produknya di Indonesia. Namun sepanjang tahun berjalan 2023 sudah hadir 52 APM. Saat ini diperkirakan sudah sekitar 48.000 sepeda motor listrik mengaspal di Tanah Air.
Adapun untuk mengoptimalkan potensi pasar kendaraan listrik yang besar tersebut, menurut Willy pihaknya melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, memberikan penawaran menarik bagi nasabah seperti uang muka ringan mulai dari 10%, bunga kompetitif mulai 0%, dan tenor fleksibel.
“BRI Finance juga menyediakan produk sewa operasi (operating lease) untuk perusahaan atau korporasi yang ingin menggunakan kendaraan listrik tanpa harus membelinya,” katanya.
Kedua, perseroan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti produsen kendaraan listrik, dealer, distributor, dan media massa untuk meningkatkan awareness dan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik. Tentunya disertai dengan promo program-program pembiayaan yang menarik.
Ketiga, kami memberikan edukasi, informasi dan sosialisasi mengenai insentif dan subsidi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk membeli kendaraan listrik. Keempat adalah edukasi yang dilakukan BRI Finance dengan memberikan penyuluhan mengenai manfaat, risiko, keunggulan, dan cara penggunaan kendaraan listrik, termasuk proses pengisian daya baterai atau charging yang aman dan sesuai prosedur.
Kelima, BRI Finance juga menggandeng perusahaan induk yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, untuk memasarkan produk pembiayaan kendaraan listrik bagi nasabah. Keenam, perseroan menyediakan layanan digital yang memudahkan nasabah mengajukan pembiayaan kendaraan listrik secara online melalui website BRI Finance atau aplikasi myBRIf.