Pembiayaan Hijau BNI Capai Rp74 Triliun di Semester I 2025

Pembiayaan Hijau BNI Capai Rp74 Triliun di Semester I 2025

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI hingga Juni 2025 telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp74 triliun, dengan pertumbuhan lebih dari 20 persen selama empat tahun terakhir. 

Sementara itu, penyaluran Sustainability Linked Loan (SLL) BNI hingga semester I 2025 mencapai USD352 juta atau Rp5,74 triliun.

Direktur Risk Management David Pirzada menyampaikan, BNI terus memperkuat peran sebagai institusi keuangan yang adaptif dan berdaya saing global.

“Hal ini terlihat dari peningkatan peringkat ESG (Environmental, Social, and Governance) MSCI dari BBB menjadi A yang mencerminkan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis,” ujar David dalam keterangannya, Jumat, 25 Juli 2025.

Baca juga: BNI Cetak Laba Bersih Rp10,1 Triliun di Semester I 2025

David mengatakan, sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, BNI menargetkan pencapaian Net Zero Emission (NZE) operasional pada tahun 2028 dan NZE pembiayaan pada 2060. BNI juga terus mendorong para debitur untuk mengadopsi praktik ESG.

“Dengan struktur likuiditas yang solid, transformasi digital yang agresif, dan komitmen keberlanjutan yang terintegrasi, BNI siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di semester berikutnya,” kata David.

Sebagai informasi, BNI hingga semester I 2025 BNI membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp10,1 triliun. Angka ini terkoreksi 5,6 persen secara tahunan (yoy) dari tahun sebelumnya pada periode yang sama seniai Rp10,7 triliun.

Mengutip laporan keuangan BNI, raihan laba BNI ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 2,33 persen yoy menjadi Rp19,51 triliun dibanding semester I 2024 lalu yang sebesar Rp19,07 triliun.

Namun, terjadi tekanan pada pos pendapatan, seperti pendapatan komisi yang menurun 2,20 persen menjadi sebesar Rp4,84 triliun. Kemudian, pendapatan lainnya juga terkontraksi 1,01 persen yoy menjadi Rp2,83 triliun.

Dari sisi intermediasi, hingga akhir semester I 2025, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp778,7 triliun. Kredit korporasi tumbuh 10,4 persen yoy menjadi Rp435,8 triliun, terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah.

Baca juga: Penguatan Likuiditas dan Pengelolaan Kualitas Aset Jadi Fondasi Kinerja BNI di Semester I

Sementara, kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen yoy menjadi Rp314,6 triliun, dan kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp121,2 triliun.

Lebih lanjut, segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7 persen yoy menjadi Rp147 triliun. Ini didorong oleh personal loan yang naik 11,7 persen yoy menjadi Rp60,1 triliun dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 9,9 persen yoy menjadi Rp68,4 triliun.

Kredit segmen kecil, yaitu UMKM non-KUR telah menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini, dimana tumbuh 9,2 persen yoy menjadi Rp44,4 triliun. 

Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen yoy. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62