Perbankan

Pemberdayaan UMKM BRI, Tanda Gerakan Ekonomi Pro Rakyat

Jakarta – Inisiatif PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam mendampingi dan menumbuh kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai berbagai kalangan sebagai bentuk gerakan ekonomi pro rakyat. BRI disebut menjadi lokomotif ekonomi pro rakyat yang bisa mendatangkan multiplier effect untuk mendorong UMKM naik kelas.

Salah satu pihak yang memuji pemberdayaan UMKM oleh BRI ialah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dengan mengusung ekonomi kerakyatan, intervensi pada UMKM berupa pemberian modal dan pendampingan dikatakan Erick punya efek yang kuat untuk mengakselerasi kesejahteraan pelaku usaha.

Erick pun mengajak pelaku usaha untuk senantiasa memanfaatkan adanya penyaluran kredit dengan bunga yang terjangkau di BRI. Dengan begitu, pelaku usaha punya tambahan stimulus untuk meningkatkan produktivitas usaha. Sepanjang tahun 2021, BRI secara konsolidasi telah menyalurkan total kredit sebesar RP1.042,97 triliun. Penyaluran itu didominasi oleh segmen mikro sebesar Rp483,9 triliun dan segmen UKM sebesar Rp240,35 triliun.

“Kita berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerjasama dengan BRI. Supaya bisa dapat pendanaan murah dan BRI juga sedang membangun yang namanya ekosistem pasar online agar apa yang dijual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja,” ujar Erick, seperti tertulis pada keterangan resminya.

Langkah nyata BRI dalam mendukung UMKM di pasar salah satunya adalah melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital lewat pasar.id. Saat ini, pasar.id telah memiliki 6.588 pasar dengan lebih dari 191.000 pedagang. BRI terus berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id supaya pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian meningkat.

“Untuk ekosistem pasar, BRI membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja dan bertransaksi secara online. Kami kembangkan ekosistem pasar.id ini agar aktivitas ekonomi di pasar tetap dapat berlangsung di tengah pembatasan sosial yang terjadi pada 2 tahun terakhir. Dengan adanya pasar.id, pedagang pasar tetap dapat berjualan secara daring, dan barang dagangannya dapat diserap oleh konsumen melalui belanja online,” jelas Direktur Utama BRI Sunarso.

Hal tersebut nyatanya sejalan dengan isu prioritas presidensi G20 yang akan mendorong agenda transformasi digital di Indonesia. Di samping dukungan infrastruktur, BRI juga mendukung UMKM melalui mentoring atau pendampingan dan branding atau promosi. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

8 hours ago

Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar, Crazy Rich Budi Said Ajukan Banding

Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More

9 hours ago

Top! Pemerintah Beri Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan di 2025, Ini Ketentuannya

Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More

9 hours ago

Indef Soroti Masalah Fiskal yang Bikin Utang RI Makin Bengkak

Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More

11 hours ago

Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More

11 hours ago

BOII Targetkan Laba 2025 Naik Dua Kali Lipat di Tengah Kenaikan PPN 12 Persen

Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More

15 hours ago