Implementasi sinergi empat bank dalam pembayaran non tunai di jalan tol diharap meningkatkan transaksi. Ria Martati
Jakarta–Penggunaan pembayaran nontunai diharapkan meningkat dan mencapai 50% dari total pembayaran tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pembukaan akses pada bank-bank BUMN lain selain PT Bank Mandiri, Tbk diharapkan dapat meningkatkan transaksi secara nontunai.
Saat ini pembayaran tol Jasa Marga secara nontunai yang selama ini berjalan baru bisa dilakukan dengan e-toll PT Bank Mandiri, Tbk (Bank Mandiri) baru mencapai 13,8% dari pembayaran.
“Total pengguna e-toll 470 ribu kendaran itu sekitar Rp13,8%, itu senilai dengan Rp 2,24 miliar, dimana total mencapai Rp20 miliar per hari, jadi cukup besar e-toll,” kata Christanto Prihambodo, Direktur Jasa Marga usai acara Sinergi BUMN dalam Implementasi Pembayaran Elektronik Tol Nasional di Jakarta 31 Agustus 2015.
Oleh karena itu menurutnya Jasa Marga akan memperluas penggunaan electronic payment pada ruas-ruas tol yang dimiliki. Kendati demikian, sinergi empat bank yang dilakukan dengan MoU hari ini, Senin 31 Agustus 2015 masih membutuhkan waktu untuk implementasi.
Penggunaan transaksi secara non tunai akan meningkatkan pelayanan pada masyarakat pengguna jalan tol karena mempersingkat waktu antri. Selain itu, penggunaan non tunai juga akan mengurangi risiko bagi Jasa Marga yang setiap harinya per gardu harus menyiapkan uang tunai Rp50-60 juta.
“Kalau sudah menggunakan e-toll kami gak perlu siapkan uang kembalian, dan keamanan juga meningkat karena setiap harinya kita harus siapkan 1 gardu Rp50 juta- Rp60 juta, dan transaksi bisa dipercepat,” tambah Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman. (*)