Ilustrasi: Kegiatan ekspor barang. (Foto: istimewa)
Bandung — PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II menginginkan pelabuhan di Indonesia bisa menjadi smart-port atau digital-port. Saat ini perseroan tengah berupaya untuk bertransformasi menjadi digital port (digitalisasi pelabuhan).
Pernyataan tersebut disampaikan Senior Vice President Operations, David Pandapotan Sirait di Bandung, Selasa, 24 Oktober 2017. Menurutnya, semua pelabuhan dibawah naungan Pelindo II sudah mulai bertransformasi digital.
“Kalau digitalisasi semua sudah digitalisasi, tapi memang belum fully. Digitalisasi msh pada area-area terbatas. Sedangkan yang belum itu seperti di dokumen-dokumen yang masih manual,” ujar David.
Digital port merupakan layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital. Layanan tersebut tidak hanya melibatkan pengelola pelabuhan semata, tetapi berbagai stakeholder pengelola lainnya, seperti bea cukai. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More