“Lalu kebijakan fiskal yang longggar dengan memangkas pajak tentunya akan mendorong risiko pelebaran defisit anggaran yang berujung pada kenaikan utang luar negeri pemerintah AS,” ucap Josua.
Sementara terkait dengan rencana Trump untuk memangkas tax ratio cenderung akan mendorong kenaikan inflasi lebih cepat dari perkiraan. Yield US Treasury sudah naik hampir 30 basis poin sejak jelang pengumuman hasil Pilpres lantaran adanya ekspektasi kenaikan inflasi yang lebih cepat dengan kebijakan fiskal yang longgar.
(Baca juga: Membedah Makna Kemenangan Trump)
“Sehingga ini mendorong sell-off di pasar obligasi. Sekarang Yield US Treasury di posisi 2,15%. Dan kemarin yield obligasi ASEAN juga cenderung naik karena kenaikan yield US Treasury,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More