Jakarta – Seorang pejabat senior Hamas mengundang miliarder Elon Musk untuk mengunjungi jalur Gaza, Palestina guna melihat kehancuran Gaza akibat kekejaman Israel.
Diketahui, undangan tersebut ditawarkan Hamas sehari setelah bos Tesla itu mengunjungi Israel pada Senin, 27 November 2023 dan menyatakan dukungannya kepada negeri zionis untuk melawan militan Hamas di Palestina.
“Kami mengundang dia (Musk) untuk menyaksikan sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai standar objektif dan kredibilitas,” kata Juru bicara Hamas Osama Hamdan, dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, dinukil The Guardian.
Baca juga: Elon Musk Terang-Terangan Dukung Israel Lawan Hamas
Menurutnya, sebagai orang yang memiliki pengaruh besar di dunia, Musk harus bisa melihat dua sisi yang berbeda dari konflik Israel dan Palestina. Apalagi saat ini, jalur Gaza telah hancur lebur diserang Israel.
Pernyataan Hamdan tersebut dilontarkan satu hari setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas yang diperpanjang selama 48 jam.
“Dalam 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya,” bebernya.
Seperti diketahui, Musk sempat mendapatkan tudingan anti-Yahudi lantaran unggahannya di media sosial X miliknya. Namun, pada Senin (27/11) lalu, ia malah mengunjungi Kibbutz, kawasan yang menjadi sasaran serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Dalam kunjungannya, pemilik media sosial X ini menyuarakan dukungannya kepada Israel untuk melawan militan Hamas di Palestina.
Dilansir Al-Jazeera, Selasa (28/11), Musk mengungkapkan rasa terkejut melihat kondisi lokasi yang hancur dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas dan menewaskan sekitar 1.200 lebih warga Israel.
“Sangat mengejutkan melihat lokasi pembantaian, dan Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas,” kata Musk.
Baca juga: Tagar Boikot X Trending Usai Elon Musk Nyatakan Dukung Israel
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri Israel, kunjungan Elon Musk tersebut dilaksanakan pada hari keempat gencatan senjata antara Israel dan Paletina.
Bahkan, saat mendengar penjelasan Netanyahu bahwasannya upaya menghancurkan Hamas diperlukan dalam mencapai perdamaian dengan Palestina, diriya menyatakan rasa kesetujuanya.
“Tidak ada pilihan lain. Mereka yang berniat membunuh harus dinetlalisir,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama