Yogyakarta — PT Pegadaian (Persero) bakal serius untuk terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan sedang mematangkan rancana penawaran umum perdana saham (initial public offering) pada 2020.
“Pegadaian punya rencana IPO sudah lama kira-kira lima tahun lalu tapi tertunda,” tukas Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto di Yogyakarta, Jumat (26/7).
Kendati belum punya izin tertulis dari pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas, namun perseroan melihat peluang besar untuk segera melakukan IPO. “Melihat kondisi ekonomi dan politik selepas Pemilu Presiden bagus mungkin ini saatnya untuk IPO. “Tahun 2020 mudah-mudahan bisa dijalankan. Kami sudah mulai bicarakan dengan konsultan-konsultan,” tutur Kuswiyoto.
Ia meyakini proses melantai di BEI akan membuat pengelolaan perusahaan menjadi lebih transparan juga bisa mendorong Pegadaian masuk ke pasar global. “IPO tidak sekadar untuk mencari tambahan uang. Kan kita modal banyak. Tapi IPO bagus untuk ke pasar global,” tegasnya.
Per Juni 2019, lanjut Kuswiyoto, modal Pegadaian sudah melampaui angka Rp20 triliun. Sementara dari sisi bisnis, total outstanding pinjaman atau pembiayaan mencapai Rp43,6 triliun dengan aset sebesar Rp56,1 triliun. Laba bersih yang dihasilkan mencapai Rp1,5 triliun. (*)