Jakarta — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) dengan dua institusi terkemuka asal Tiongkok, yaitu China Chengxin International Credit Rating Co., Ltd. (CCXI) dan Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta.
Seremoni penandatanganan berlangsung di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/7/2025) dan menjadi momen penting dalam upaya memperkuat kolaborasi strategis antara pelaku industri keuangan di Indonesia dan Tiongkok.
CCXI adalah lembaga pemeringkat kredit terbesar dan paling berpengaruh di pasar domestik Tiongkok, dengan reputasi tinggi dalam analisis risiko dan kredit. Sementara itu, Bank of China adalah bank BUMN komersial Tiongkok dengan cakupan global terluas dan tingkat globalisasi tertinggi.
Di Indonesia, bank ini beroperasi melalui Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta, yang menyediakan layanan keuangan menyeluruh untuk mendukung perdagangan dan investasi bilateral antara kedua negara.
Kesepakatan ini didasari oleh kesamaan pandang tiga institusi tersebut terhadap kerjasama strategis antara Indonesia dan Tiongkok. Ketiganya melihat bahwa hubungan strategis antara Tiongkok dan Indonesia telah menghadirkan iklim kondusif bagi entitas-entitas bisnis di kedua negara.
Sebagai pemimpin pasar di sektor pemeringkatan di masing-masing negara, Pefindo dan CCXI melihat peluang untuk membangun kolaborasi strategis yang dapat mendukung pengembangan pasar modal di kedua negara.
Baca juga: Pefindo Beberkan Sederet Faktor yang Pengaruhi Yield Obligasi di 2025
Keikutsertaan Bank of China (Hong Kong) Cabang Jakarta dalam kemitraan ini semakin memperkuat potensi pertumbuhan bersama dan dukungan terhadap pasar keuangan di kedua negara.
“Perkembangan ekonomi dan perdagangan, serta kerja sama investasi dan pembiayaan antara Tiongkok dan Indonesia terus berkembang dan meluas, kami melihat ini juga memberi peluang bagi pengembangan bisnis Pefindo,” ujar Direktur Utama Pefindo, Irmawati Amran, dikutip Senin, 28 Juli 2025.
Tiga institusi ini sepakat untuk bersama-sama menyelenggarakan penelitian di pasar modal Tiongkok-Indonesia, yang di dalamnya termasuk investasi dan pembiayaan lintas negara serta pemeringkatan kredit.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan dukungan bagi kegiatan bisnis lintas negara, kegiatan pembiayaan, dan investasi perusahaan Tiongkok dan Indonesia.
Secara bersama-sama, ketiganya akan menyelenggarakan konferensi, seminar, dan acara lain yang berfokus pada riset ekonomi makro Tiongkok-Indonesia, tinjauan sektor, pembiayaan hijau, pembangunan berkelanjutan, dan lain-lain. Acara-acara ini akan berfungsi sebagai wadah komunikasi antara para pakar industri, pemangku kepentingan, dan pemodal.
Ketiga institusi ini juga menjajaki peluang kerja sama potensial di pasar pembiayaan hijau Tiongkok-Indonesia.
Kolaborasi terkait instrumen keuangan hijau, kerangka kerja ESG, dan praktik terbaik dalam keuangan berkelanjutan akan dilakukan bersama dengan perusahaan afiliasi CCXI, yaitu CCX Green Finance (CCXGF) yang berbasis Beijing dan CCXGF International di Hong Kong.
Baca juga: Investasi KEK Tembus Rp90,1 Triliun di 2024, Serap 47 Ribu Tenaga Kerja
“CCXI, bersama Bank of China dan Pefindo, akan menyelenggarakan seminar bersama yang berfokus pada prospek ekonomi makro China dan Indonesia, evaluasi industri, keuangan hijau, dan pembangunan berkelanjutan, yang menyediakan platform bagi komunikasi investor,” ujar CEO of CCXI, Yue Zhigang.
Sementara itu, seiring dengan percepatan ekspansi perusahaan China ke pasar Indonesia, kerja sama ini bertujuan untuk membantu mereka mencapai pembiayaan lokal yang lebih efektif, memberikan dukungan bagi operasional bisnis lintas batas, kegiatan investasi perusahaan China dan Indonesia, serta mendorong pertumbuhan bisnis RMB lintas batas di pasar Indonesia.
“Berbasis pada MoC ini, kami akan memanfaatkan jaringan global dan keunggulan kliring RMB kami untuk memberikan dukungan efisien bagi pembiayaan lintas batas,” pungkas Deputy Country Manager Bank of China (Hong Kong) cabang Jakarta, Chen Hao. (*) Steven Widjaja










