Sragen – PT Pegadaian (Persero) aktif menggelar program tanggung jawab perusahaan (CSR), salah satunya berupa renovasi rumah untuk ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Sragen sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian kepada korban virus HIV.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Pemimpin Wilayah Pegadaian Semarang Mulyono kepada penerima bantuan berinisial AS. Bupati Sragen dr. Kusdinar Yuni Sukowati ikut hadir menyaksikan penyerahan bantuan senilai Rp41 juta tersebut di Sragen, Selasa (21/01/2020).
Pemimpin Wilayah XI Semarang, Mulyono menyatakan simpati dan berinisiatif untuk memberikan bantuan berupa renovasi hunian tidak layak huni. “Saya pertama kali tahu dari berita terkait kondisi AS. Kami juga tidak menyangka akan sampai di desa ini dan dapat memberikan bantuan secara langsung. Kami berharap apa yang kami lakukan menginspirasi semua orang untuk peduli terhadap ODHA,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, anak AS masih rutin mengaji dan berbaur dengan anak-anak setempat. AS sendiri pun selalu diundang pada kegiatan-kegiatan warga setempat.
AS sempat dirawat di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen pada Desember lalu. Ia mengalami sesak nafas dan kondisi tubuh yang lemas akibat tidak memiliki nafsu makan. Pada bulan yang sama, Dinas Kesehatan bersama Dinas Sosial Kabupaten Sragen mengunjungi kediaman ODHA AS untuk mengetahui lebih lanjut keadaan yang bersangkutan. Dari hasil peninjauan diketahui bahwa tempat tinggal AS berada dalam kondisi tidak layak huni.
Kehadiran PT Pegadaian (Persero) diapresiasi positif oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Kusdinar mengucapkan terima kasih kepada Pegadaian yang telah membantu warga Sragen khususnya ODHA.
“Semoga tidak berhenti di sini saja, semoga bisa disisir keluarga mana saja membutuhkan pertolongan dan Pegadaian dengan gegap gempita semangat gotong royong turut membantu,” lanjut dia.
Pada saat penyerahan bantuan (21/1/2019) Dinas Kesehatan juga melakukan edukasi kepada warga setempat tentang cara-cara penularan HIV. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan Zero Discrimination atau tidak ada stigma dan diskriminasi kepada penderita HIV-AIDS. (*)