Categories: Analisis

PDN Diretas Hacker, CIMB Niaga Perkuat Fondasi Sistem IT

Jakarta – Pusat Data Nasional (PDN) diretas oleh malware jenis ransomware LockBit 3.0. Serangan sendiri dimulai dengan mengenkripsi data-data penting PDN. 

Imbasnya, banyak layanan umum terkena imbasnya. Sebut saja, layanan E-KTP, layanan pendidikan hingga layanan keimigrasian. Tentunya, insiden ini turut menjadi alarm bagi industri perbankan dalam memperkuat sistem keamanan IT perusahaan. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan, serangan siber menjadi salah satu kendala besar yang dihadapi oleh dunia perbankan. Untuk itu, CIMB Niaga terus memperkuat fondasi sistem IT agar tidak mudah disusupi oleh para hacker.

Baca juga: Ngeri! Segini Potensi Kerugian Ekonomi Akibat Peretasan PDN 

Hal ini mengacu pada insiden peretasan data yang dialami oleh PDN. Pemerintah pun hingga kini belum sepenuhnya memulihkan PDN. Bahkan, sang peretas meminta tebusan hingga Rp131 miliar, akan tetapi pemerintah tegas menolaknya.

“Dari sisi keamanan perbankan, kita selalu melakukan pemeriksaan rutin apakah sistem pertahanan kita termutakhir,” jelasnya.

CIMB Niaga sendiri, kata Lani memiliki IT security dan data security yang bukan hanya bekerja saat ada serangan siber saja tapi untuk perlindungan berkala termasuk untuk aplikasi OCTO Mobile.

Menurutnya, OCTO Mobile menjadi garda terdepan dalam digitalisasi dengan menyajikan beragam fitur perbankan dan kemampuan dalam menunjang transaksi, seperti BI-FAST dan Scan QRIS, serta memiliki fitur pinjaman, seperti kartu kredit dan personal loan

Bahkan, hingga 31 Desember 2023, OCTO Mobile telah melayani hampir 3 juta pengguna. Lani menekankan, pihaknya secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat perihal pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi. 

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Anggaran PDN yang Kena Ransomware, Segini Nilainya

Awareness itu yang terus kami lakukan kepada nasabah. Misalnya jangan memberikan data penting kepada orang-orang seperti nomor pin hingga data CTP tiga digit terakhir,” bebernya.

Adapun, edukasi yang dilakukan pihaknya melalui berbagai saluran media sosial, whatsapp dan juga langsung kepada nasabah. Apalagi saat ini, masih banyak nasabah yang belum peduli akan serangan siber yang terjadi di perbankan.

“Di luar dari kontrol perbankan, apabila nasabah melakukan registresi online dan offline menggunakan KTP maka harus berhati-hati apabila dimintai data pribadi lainnya. Ini bisa menjurus kepada penipuan,” tegasnya.

Anggaran Capex IT

Mengetahui pentingnya perlindungan keamanan data nasabah, bank berkode saham BNGA ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) IT sekitar Rp 1 triliun dalam memperkuat teknologi informasi, keamanan, dan pengembangan digital.

“Biaya capex IT sekitar Rp1 triliun. Jumlahnya stabil di angka tersebut tiap tahunnya, salah satunya untuk sistem keamanan,” bebernya.

Menurutnya, pemeliharaan sistem IT menjadi salah satu komponen yang menghabiskan biaya paling besar dalam belanja modal.

Pasalnya, pemeliharaan IT dirasa penting dalam menjaga data dan dana nasabah agar tidak dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Telkom Resmi Lepas Bisnis dan Aset Fiber Rp90 Triliun ke InfraNexia

Poin Penting Telkom resmi melepas bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity tahap I ke anak… Read More

10 hours ago

CIMB Niaga Salurkan Green Financing USD18,5 Juta ke IKPT

Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More

13 hours ago

BNI Perluas Pemanfaatan AI, Perkuat Operasional hingga Keamanan Data

Poin Penting BNI memperluas adopsi AI skala enterprise melalui kerja sama lanjutan dengan Cloudera Implementasi… Read More

13 hours ago

Akhir 2025, Anak Buah Purbaya Isyaratkan Dana Pemerintah Bisa Kembali ke Perbankan

Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More

13 hours ago

Realisasi Anggaran Program MBG Capai Rp52,9 Triliun di Akhir 2025

Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More

14 hours ago

Hingga November 2025, Serapan Belanja Pemerintah Pusat Baru 79,5 Persen

Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More

14 hours ago