Keuangan

PDB RI Diprediksi Tumbuh 4,9 Persen di Semester II, Ekonom Ungkap Penyebabnya

Jakarta – Bank DBS memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi atau pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia akan mengalami perlambatan di semester kedua tahun ini.

Tak seperti semester pertama yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,08 persen, di semester kedua ini pertumbuhan ekonomi RI diprediksi sebesar 4,9 persen.

Hal ini dikarenakan adanya perlambatan pada sejumlah sektor penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti sektor konsumsi dan perdagangan.

Senior Economist DBS Bank, Radhika Rao menjelaskan bahwa pada semester pertama tahun ini, sektor konsumsi Indonesia didorong oleh beberapa momen penting seperti ajang pemilu serta bulan puasa dan Idulfitri.

Baca juga : SMF: Investasi Rp1 T di Sektor Perumahan Dorong Kenaikan PDB Rp1,9 T dan Kurangi 6.107 Kemiskinan

“Dampak dari pemilu kemarin begitu terasa. Konsumsi meningkat, belanja pemerintah meningkat, belanja partai politik meningkat, dan semuanya akan melambat ketika memasuki semester kedua. Jadi, kita kuat kemarin, lalu sekarang kita mulai masuk masa stabil,” ujar Radhika di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.

Radhika jelaskan lebih lanjut bahwa saat ini masyarakat Indonesia akan lebih berfokus pada kegiatan belanja barang atau kebutuhan esensial saja, seperti pangan, untuk memenuhi dan bertahan hidup sehari-hari.

Hal serupa juga terjadi dengan kinerja sektor perdagangan yang menguat pada tahun lalu, namun mengalami perlambatan di tahun ini.

Baca juga : ‘Lampu Kuning’ Utang Pemerintah Sudah Tembus Rp8.444 Triliun, Hampir 40 Persen PDB

“Ekspor hanya akan mengalami sedikit pertumbuhan di tahun ini, di mana ini terjadi karena tingkat harga komoditas global tengah meningkat dan memengaruhi demand, yang mana tentunya berdampak pada kinerja ekspor,” jelas Radhika.

“Dengan begitu, kita melihat di semester kedua tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bertumbuh secara moderat sebesar 4,9 sampai 5 persen. Apa yang mendorong pertumbuhan di semester sebelumnya seperti pemilu dan perayaan lebaran sudah tak ada, jadi 5,08 persen semester pertama, 4,9 persen di semester kedua, dan rata-rata 5 persen untuk pertumbuhan keseluruhan di tahun ini,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

2 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

4 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

4 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

11 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

13 hours ago