Jakarta – PT Bank JTRUST Indonesia Tbk (J Trust Bank) mencatatkan laba sebesar Rp94,15 miliar pada kuartal III 2017. Angka tersebut tumbuh dua kali lipat bila dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu saat perseroan masih mengalami rugi bersih yang tercatat sebesar Rp96,13 miliar.
Corporate Secretary J Trust Bank, Hasiholan E. Sitorus mengatakan, perbaikan laba perseroan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp362,07 miliar, atau tumbuh 29,71 persen bila dibandingkan dengan kuartal III 2016.
Selain itu, laba perseroan juga ditopang oleh peningkatan pendapatan non-operasional. Yang mencapai Rp8,70 miliar di kuartal III 2017. Jumlah tersebut, kata dia, mengalami peningkatan tajam dibandingkan dengan akhir September tahun lalu yang rugi Rp40,76 miliar.
“Peningkatan kinerja juga didukung oleh keberhasilan manajemen dalam mengelola portofolio kredit, serta program efisiensi yang berdampak pada penurunan biaya operasional,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2017.
Semetara itu, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan kuartal III 2017, lajut dia, J Trust Bank mencatat sebesar Rp12,53 triliun atau mengalami pertumbuhan mencapai 16,09 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama yakni sebesar Rp10,79 triliun.
Adpun dari sisi rasio keuangan, J Trust Bank berhasil menjaga dan meningkatkan kualitas kreditnya dengn menekan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) secara gross pada level 3,44 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yang tercatat 4,17 persen.
“Kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2017. Selama enam bulan terakhir, J Trust Bank terus melakukan langkah ekspansif dengan menambah tiga kantor cabang yakni di AEON Mall Jakarta Garden City, Karawang International Industrial City dan Balikpapan,” ucapnya.
Di sisi lain, tambah dia, perseroan berkomitmen untuk menjaga tren positif kinerjanya dengan pengembangan bisnis ke segmen UMKM serta meningkatkan layanan kepada nasabah. Di mana pihaknya tengah meningkatkan sistem IT dengan melakukan penggantian sistem core banking. (*)