Properti

Pasca Pandemi, Pembangunan Sektor Perkantoran Masih Akan Lesu di 2023

Jakarta – Konsultan properti Colliers International menilai kondisi ekonomi yang melambat mengganggu pemulihan di industri properti salah satunya di sektor bangunan perkantoran pasca pandemi.

Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto menyebutkan, tahun 2023 tantangan di sektor properti khususnya pembangunan perkantoran masih tinggi, dikarenakan dari sisi pasok akan ada 330 ribu m2 gedung kantor baru di Central Business District (CBD) khususnya Jakarta akan selesai di tahun ini dan siap disewakan.

“Ini menjadi satu tantangan yang cukup besar terutama untuk landlord atau pemilik gedung karena mempengaruhi tingkat okupansi, kemudian para penyewa akan lebih banyak mempunyai opsi untuk menyewa gedung di tempat yang bisa menekan harga sewa,” kata Ferry dalam Media Briefing Colliers, Rabu, 4 Januari 2023.

Sehingga, pihaknya belum melihat adanya tanda untuk pemulihan di sektor gedung perkantoran, di tahun ini masih akan menjadi tahun-tahun yang cukup sulit. Namun sebaliknya, dari sisi penyewa merupakan hal yang positif atau berada pada posisi tenancy market.

“Tapi nanti di tahun 2024 memasuki tahun politik kondisi suplai gedung baru, diprediksi tidak ada yang selesai 2024. Jadi relatif kosong stok baru gedung, ini akan membantu pemulihan sektor perkantoran dan 2025 walaupun akan ada penambahan tidak terlalu signifikan, sehingga ada ruang sektor perkantoran untuk bisa terus pulih walaupun tahun ini masih sulit untuk fully recovery,” ungkapnya.

Kemudian, salah satu faktor penghambat pemulian sektor perkantoran yaitu menurunnya permintaan kantor pada semester I-2022 akibat pelemahan ekonomi. Tercermin dari tingkat hunian di tahun 2022 sebesar 74,7% di CBD dan diluar CBD 70,8% lebih rendah dibandingkan dengan 2021.

“Ada indikasi permintaan menurun karena memang perusahan menahan untuk melakukan relokasi dan ekpansi dengan alasan menunggu sampai kondisi ekonmi lebih stabil,” pungkas Ferry.

Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi dan kurangnya pasok baru, di tahun 2024 tingkat hunian diperkirakan akan mulai membaik. Didukung dengan mulai tumbuhnya perusahaan di bidang energi terbarukan yang akan menjadi penggerak permintaan ruang perkantoran. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

1 hour ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

5 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

5 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

7 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

7 hours ago