Jakarta – Memasuki masa pasca pandemi, Kredivo bersama dengan Katadata Insight Center kembali meluncurkan riset tahunan yang menganalisa tren terkait belanja konsumen di e-commerce dengan menggunakan paylater, di mana berdasarkan riset tersebut menghasilkan beberapa temuan yang menarik di sepanjang 2022.
Temuan tersebut diantaranya adalah terkait dengan adanya konsistensi peningkatan transaksi di kota tier 2 dan 3, yang mengalami peningkatan sebesar 43% di 2022, meskipun dari sisi nilai transaksi masih didominasi oleh kota tier 1 sebesar 57%.
Kemudian, riset tersebut menemukan bahwa konsumen yang lebih tua saat ini semakin adaptif dengan penggunaan e-commerce yang ditujukan dengan adanya kenaikan pada kelompok umur 46-55 tahun menjadi 6% di 2022 dari 4% di 2020. Hal tersebut membuktikan bahwa penetrasi e-commerce terus meluas.
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan bahwa riset tahunan ini telah menjadi riset ikonis dari Kredivo yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana riset tahun ini berakar dari tren belanja masyarakat di e-commerce yang semakin bervariasi dan dinamis.
“Lalu, semoga report ini bisa jadi referensi atau pegangan dan wawasan untuk pelaku industri tapi juga para regulator dan juga semua pendukung ekosistem e-commercenya untuk bisa membuat kebijakan yang lebih relevan dan juga strategi bisnis untuk juga mungkin membantu UMKM,” ucap Indina dalam Konferensi Pers di Jakarta, 14 Juni 2023.
Seiring dengan melandainya pandemi di sepanjang 2022, terjadi pergeseran pola belanja masyarakat, yakni sebanyak 79,1% konsumen memilih menggunakan metode belanja kombinasi online dan offline, dengan 21% dari total presentasi tersebut lebih banyak melakukan pembelian secara offline dan 58,1% lebih banyak melakukan pembelian secara online, di sisi lain belanja online tanpa kombinasi secara offline mengalami penurunan dari yang sebelumnya 28% menjadi 18,7%.
Selain itu, terjadi juga pergeseran dari sisi transaksi per kategori produk yang tercermin dengan turunnya nilai transaksi gadget di 2022 sebelumnya 37% menjadi 33,7% yoy. Sementara terjadi kenaikan nilai transaksi di produk fashion dari 12,9% menjadi 15,6% yoy, tren tersebut sejalan dengan dimulai kembalinya aktivitas offline masyarakat di masa transisi pandemi 2022.
Adapun, hasil analisis riset tersebut memanfaatkan sebanyak 22 juta sampel transaksi yang berasal dari 2,2 juta sampel pengguna Kredivo di 34 provinsi, serta enam e-commerce terkemuka di Indonesia pada periode dari Januari hingga Desember 2022. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More