Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengaku telah terkena dampak bencana gempa 7 Skala Richter yang terjadi di wilayah Lombok pada Minggu (05/08). Sebanyak 18 kantor BRI di wilayah Mataram, Selong, Praya, Tabanan, Singaraja, Semarapura dan Amlapura mengalami kerusakan, baik rusak berat dan rusak ringan dimana 3 unit diantaranya tidak beroperasi.
Atas hal tersebut, Bank BRI terus berupaya memberikan layanan perbankan kepada masyarakat di wilayah terdampak agar kegiatan perekonomian dapat berangsur pulih. Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto menyatakan, Bank BRI mengoperasikan layanan Teras Keliling untuk menggantikan sementara kantor yang tidak bisa beroperasi.
“Kami sudah mengoperasikan 4 mobil Teras Keliling serta 1 E-Buzz untuk memberikan layanan operasional perbankan terbatas yang dapat mengcover masyarakat di daerah terdampak. Harapannya dengan layanan ini dapat membantu masyarakat yang menjadi korban gempa,” ujar Bambang melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 7 Agustus 2018.
Selain itu masyarakat juga masih dapat bertransaksi perbankan pada agen BRILink yang masih beroperasi pasca gempa. Tercatat terdapat 2.455 agen BRILink yang tersebar di Pulau Lombok.
Sebagai wujud keprihatinan dan duka cita serta untuk meringankan beban para korban gempa, Bank BRI juga menyalurkan bantuan awal tanggap darurat dengan total nilai lebih dari Rp420 Juta berupa selimut, tenda, beras, terpal, mie instan, telur, makanan dan susu bayi serta pembukaan 2 dapur umum di Madayin serta Sembalun Bumbung.
“Untuk bantuan selanjutnya kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, BNPB dan seluruh stakeholder untuk bahu membahu membantu para korban sebagai wujud nyata komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri,” pungkas Bambang. (*)