Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia di sepanjang Agustus 2017 yang tercatat mengalami surplus sebesar US$1,72 miliar setelah defisit sebesar US$270 juta pada bulan sebelumnya karena nilai impor yang melonjak.
Sedangkan jika dilihat secara tahun berjalan (year to date/ytd), neraca perdagagan di sepanjang bulan Januari-Agustus 2017 juga mengalami surplus sebesar US$9,11 miliar atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan posisi Januari-Agustus 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplusnya neraca perdagangan di Agustus 2017 ini lantaran nilai ekspor yang mencapai US$15,21 miliar atau meningkat 11,73 persen dibandingkan Juli 2017. Demikian juga dibanding Agustus 2016 meningkat 19,24 persen.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2017 mencapai US$108,79 miliar atau meningkat 17,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2016,” ujarnya di Jakarta, Jumat 15 September 2017.
Ekspor nonmigas Agustus 2017 tercatat US$13,93 miliar, naik 11,93 persen dibanding Juli 2017, demikian juga dibanding ekspor Agustus 2016 naik 19,94 persen. Secara kumulatif ekspor nonmigas Januari-Agustus 2017 tercatat US$98,77 miliar, naik 17,73 persen.
Lebih lanjut dia menambahkan, untuk nilai impor Indonesia Agustus 2017 mencapai US$13,49 miliar atau mengalami penurunan sebesar 2,88 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun demikian meningkat 8,89 persen apabila dibandingkan Agustus 2016.
Dirinya merinci, untuk impor nonmigas di bulan Agustus 2017 tercatat mencapai US$11,53 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,80 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya Juli, akan tetapi meningkat 8,85 persen dibanding bulan Agustus 2016.
“Impor migas Agustus 2017 mencapai US$1,96 miliar atau naik 10,16 persen dibanding Juli 2017 dan juga meningkat 9,11 persen dibanding Agustus 2016,” ucapnya. (*)