Jakarta — Menurut studi Orbis Research, peningkatan penggunaan layanan berbasis cloud, big data analytics, dan Internet of Things (IoT) telah membantu pertumbuhan signifikan dalam pembangunan pusat data di seluruh dunia. Analis memperkirakan pasar pusat data di Asia Tenggara tumbuh pada CAGR sebesar 13,88% selama periode 2015-2021.
Menurut Asosiasi Penyedia Pusat Data Indonesia (IDPRO), ada tiga pendorong utama dalam bisnis pusat data di Indonesia. Pertama, makroekonomi dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan PDB per kapita, pertumbuhan sektor ritel. Kedua, teknologi dengan peningkatan infrastruktur internet di sebagian besar kota, ketersediaan ponsel cerdas dengan harga terjangkau, dan pertumbuhan e-commerce. Ketiga, regulasi mengenai kedaulatan data, keamanan nasional, dan perlindungan data pribadi. Seperti: Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/2007 Manajemen Risiko Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Peraturan Pemerintah No. 82/2012 Sistem Elektronik dan Transaksi. Saat ini, anggota IDPRO menguasai lebih dari 80% pangsa pasar pusat data di Indonesia.
Untuk menangkap peluang di pasar pusat data Indonesia, hari ini PT. Data Center Integrasi (DCI) menyelenggarakan diskusi dengan topik: Mission Critical Benchmarking Data Center Facility, Infrastructure and Operation.”
Acara ini unik karena semua peserta terpilih dan pembicara berbicara tentang industri pusat data dalam gerbong prioritas kereta Argo Parahyangan di perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
Para pembicara berasal dari pemimpin infrastruktur global di industri pusat data yakni, Lembaga profesional sertifikasi dan audit pusat data; Perusahaan penyedia perangkat lunak manajemen infrastruktur pusat data;
Spesialis infrastruktur daya listrik: Batt monitoring system dan active power system; juga Infrastruktur pendukung: Precision air conditioning dan mobile data center.
DCI adalah perusahaan Indonesia di bidang solusi pusat data end-to-end. Tim DCI terdiri dari ahli pusat data profesional dengan layanan: assesment, desain dan membangun, operasi, pemeliharaan, pelatihan, dan sertifikasi pusat data. Klien DCI berasal dari berbagai industri.
Tjendradjaja Tungga, Presiden Direktur DCI mengatakan, Enterprise Products Integration Pte Ltd (EPI), penyedia solusi data center terkemuka di dunia, telah menunjuk PT. Data Center Integrasi (DCI) sebagai Distributor Resmi layanan audit dan sertifikasi Pusat Data di Indonesia.
Sejak Januari 2018, DCI telah menawarkan jasa audit dan sertifikasi kelas dunia standar EPI untuk DCDV – Data Centre Design Validation, DCCC – Data Centre Conformity Certification, dan DCOS – Data Centre Operations Standard kepada pelanggan di Tanah Air.
EPI adalah perusahaan spesialis pusat data global asal Eropa yang beroperasi di seluruh dunia di lebih dari 50 negara melalui operasi langsung dan jaringan mitranya.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan EPI. Keunggulan kompetitif mereka sangat banyak dan sangat menarik bagi kami sebagai mitra maupun bagi pelanggan kami. Mereka adalah ahli di bidangnya dengan 30 tahun pengalaman di industri pusat data dengan fokus yang jelas, membuktikan posisi mereka di pasar, dan lebih signifikan lagi, kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan industri pusat data yang selalu berubah,” sambung Tjendradjaja.
Ia melanjutkan, pihaknya optimis dengan pasar pusat data Indonesia yang terus tumbuh. Salah satu industri yang menjadi sasaran kami adalah perbankan dan finance yang tentu membutuhkan layanan audit dan sertifikasi pusat data standar internasional.
“Kami sangat menghormati DCI untuk kesuksesan bisnis yang telah mereka bangun dalam waktu yang relatif singkat dalam industri yang sangat kompetitif ini. DCI dan EPI memiliki banyak kesamaan dalam cara beroperasi, tingkat profesionalisme dan kecepatan ke pasar, membuat keputusan berdasarkan informasi terkini dan menentukan, juga selalu fokus pada kebutuhan pelanggan. Kami sangat gembira bekerja dengan tim DCI,” imbuh Edward van Leent, Chairman & CEO untuk EPI Group of Companies. (*)