Jakarta – Provinsi paling muda di pulau Papua, yakni Papua Barat Daya menjadi salah satu tujuan investasi menarik di wilayah Timur Indonesia. Sepanjang 2024, total investasi yang mengalir ke provinsi ke-38 ini mencapai Rp2 triliun.
Angka investasi itu didominasi penanaman modal dalam negeri (PMDN). Angka itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2023, di mana total investasi yang masuk ke Papua Barat Daya mencapai Rp1,70 triliun. Jauh di atas provinsi lain di Papua.
Plh Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad mengatakan, pencapaian itu sudah melampaui target yang diberikan oleh BKPM dan pemerintah pusat.
“Capaian ini tentu sejalan dengan program promosi dan peningkatan minat investasi yang terus kita laksanakan,” ujarnya saat membuka Papua Barat Daya Investment Year 2024 di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.
Ia menambahkan, meski baru berusia 2 tahun, Provinsi Papua Barat Daya memiliki nilai competitivenes untuk menjadi tujuan investasi terbaik di Bumi Cendrawasih. Selain pariwisiata, Papua Barat Daya mempunyai potensi sumber daya alam yang beragam. Industrinya pun sudah mulai berkembang.
Sektor-sektor seperti perikanan, pertanian dan perkebunan, pariwisata, industrii pengolahan, dan sektor jasa lainnya juga punya potensi besar. Pemprov Papua Barat Daya juga akan memaksimalkan kawasan industri yang sudah ada, termasuk memanfaatkan potensi pelabuhan yang sangat penting bagi industri.
Baca juga: Sri Mulyani Lapor APBN per November 2024 Defisit Rp401,8 Triliun
Dari sisi geografis, provinsi ini juga menjadi pintu masuk ke Papua, sehingga daya tariknya semakin meningkat.
“Untuk investor, silahkan datang ke Papua Barat Daya. Tempatnya nyaman, aman. Tidak ada gangguan apapun,” tegasnya.
Sebagai informasi, Papua Barat Daya Investement Year 2024 digelar di Nareswara Ballroom, Gedung SMESCO, Jakarta selama dua hari, yakni 11-12 Desember 2024.
Pameran bertajuk ‘Collaborating Strategic Partnership for Inclusive Sustainable Development’ diikuti puluhan entitas bisnis dan institusi dari Provinsi Papua Barat Daya, dan menghadirkan puluhan investor potensial.
Selain pameran investasi, ada pula Simposium Tanah Papua bertema Sinergi dan Kolaborasi Papua dalam Transformasi Pembangunan Inklusif, Berkeadilan dan Berkelanjutan.
Baca juga: Setoran Pajak Tembus Rp1.688,93 T per November 2024, 84,92 Persen Target APBN
Hadir sebagai pembicara antara lain Mohammad Musa’ad, Direktur Regional III Kementerian BPN/Bappenas, Ika Retna Wulandary, Direktur Wilayah V Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Adi Soegiharto, Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya, Ditjen POLPUM Kemendagri, Budi Anvan, dan Sabar Sebayang, Direktur Bisnis Bank Papua.
Sementara di hari kedua, akan digelar Forum Kerjasama Daerah untuk meningkatkan potensi daerah. Forum yang dibagi dalam dua sesi ini menghadirkan pembicara dan praktisi investasi dan kerja sama daerah, seperti Biro Kerjasama Provinsi Jakarta, Kementerian PPN/Bappenas, Kadisperindag Sulawesi Selatan, dan beberapa narasumber dari provinsi lainnya. (*) Ari Astriawan