PaninBank Cetak Laba Rp2,33 triliun di Kuartal III 2020

PaninBank Cetak Laba Rp2,33 triliun di Kuartal III 2020

Jakarta – PT Bank Panin Tbk (PaninBank) mengumumkan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,33 triliun, pada Kuartal III Tahun 2020. Jumlah tersebut meningkat 5,2% dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp2,21 triliun.

Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo, mengatakan pihaknya bersyukur dapat menjaga pertumbuhan laba, didukung dengan posisi likuiditas dan permodalan yang kuat di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

“Kami bersyukur dapat menjaga pertumbuhan laba, didukung dengan posisi likuiditas dan permodalan yang kuat. Dengan sinergi bisnis yang menyeluruh baik di sektor perkreditan, Tresuri dan jasa-jasa, kami berhasil menjaga pertumbuhan ditengah periode yang cukup berat bagi semua industri akibat pandemi Covid-19. Keberhasilan tersebut memberikan angin segar dan optimisme untuk terus tumbuh dan berkembang,” jelas Herwidayatmo, Senin, 2 November 2020.

Herwidayatmo menambahkan, secara konsolidasi, laba operasional perusahaan sebelum pencadangan tumbuh sebesar 12,1%, menjadi Rp4,76 triliun.

Sementara kualitas aset terkendali dengan NPL (net) 0,58%, dan posisi permodalan yang sangat kuat dan likuiditas terjaga dengan optimal.

Peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan fee based income yang mencapai Rp2,26 triliun, naik 79,2% yoy.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi surat-surat berharga ditengah kecenderungan penurunan suku bunga pasar. Sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi dampak COVID-19, sampai dengan Kuartal III 2020 ini PaninBank telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas asset yang cukup signifikan sebesar Rp1,78 triliun, meningkat 96,9% dari periode yang sama tahun lalu.

PaninBank mengantisipasi dan memperhitungkan potensi peningkatan kredit bermasalah sebagai akibat dari
perlambatan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada meningkatnya profil risiko portofolio kredit.

Total aset konsolidasi mencapai Rp216,59 triliun, naik dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp212,67 triliun. Total kredit sebesar Rp133,93 triliun, mengalami penurunan sebesar 12,9% terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit ditengah lambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit.

Sampai dengan Kuartal III tahun 2020 PaninBank melaksanakan program restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang terdampak COVID-19 sekitar 24% dari portofolio kredit yang diberikan Bank.

Posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik dibuktikan dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 7,0%, dan telah mencapai Rp146,44 triliun. Pertumbuhan Tabungan 14,3% dan Giro sebesar 10,8% yoy yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK, menunjukkan bahwa PaninBank terus mendorong peningkatan CASA. Rasio likuiditas Loan-to-Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 84,2% di bulan September 2020.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) juga terjaga dengan kuat pada posisi September 2020 sebesar 27,3%, meningkat dibanding pada periode yang sama tahun lalu yaitu 23,3%, dan jauh
lebih tinggi dari ketentuan minimum permodalan yang berlaku.

Non-Performing Loan (NPL) dapat dikelola dengan baik di level yang aman. Rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,05% dibandingkan dengan September 2019 yang sebesar 2,99%, sedangkan NPL
net turun signifikan pada level 0,58 dibandingkan posisi September 2019 sebesar 0,81%. (*)

Related Posts

News Update

Top News