News Update

Pandemi Memaksa Perbankan Untuk Lebih Cepat dan Bertransformasi

Jakarta – Munculnya pandemi Covid-19 telah merepotkan dan merugikan kebanyakan masyarakat di dunia. Namun, ibarat koin yang memiliki dua sisi, pandemi ini juga membawa opportunity bagi sebagian kita yang cukup agile dan adaptive dalam menghadapi perubahan yang ada.

Indra Utoyo selaku Direktur Digital Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melihat bahwa perkembangan teknologi digital ke depan akan berkembang pesat, apalagi setelah adanya pandemi Covid-19. Dirinya pun mengakui bahwa saat ini pusat dari pelayanan Bank BRI bukan lagi di cabang, namun sudah di handphone atau perangkat telekomunikasi kita masing-masing.

“Berarti sekarang officially kita bisa connect dengan semua orang yang memegang handphone,” terangnya, pada webinar Infobank dan Telkomsigma dengan tema: Transformation In Financial Industry “Shifting Of Service Into Digital Platform In The Era Of New Normal”, di Jakarta.

Hal ini, kata dia, sontak membawa kita semua kepada inovasi dan efisiensi, tapi sekaligus juga membawa kita kepada risiko baru, yakni risiko keamanan yang disebabkan oleh semakin masifnya keterlibatan banyak pihak di dunia digital dan terbukanya peluang-peluang baru bagi peretas.

Data dari lembaga audit dan konsultan ekonomi PricewaterhouseCoopers (PwC) memperlihatkan sudah ratusan juta dolar Amerika Serikat hilang akibat serangan siber pada industri perbankan Indonesia di tahun 2018. Maka, Indra pun mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keseimbangan antara menerjang kesempatan yang ada dan menjaga keamanan digital kita.

“Sekarang manajemen risiko di bank sudah benar-benar berbeda di era cyber ini, dan risikonya menjadi sangat masif dalam waktu pendek pun dapat terjadi risiko besar, yaitu hanya gara-gara bad code yang dilakukan di dalam software kemudian dieksploitasi oleh para fraudster,” jelasnya.

Di samping itu, Indra mengakui bahwa melakukan transformasi digital tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada 3 tantangan yang menjadi tantangan transformasi digital sebuah bank, yaitu kultur, sumber daya, dan manusia. Pengembangan 3 sektor ini menjadi yang utama dalam sebuah digitalisasi.

“Digitalisasi itu esensinya adalah mindset, bukan hanya alat. Ada 3 tantangan penerapan digitalisasi, yaitu culture, resource, talent. Keberhasilan menerapkan digital mindset pada 3 faktor ini akan menentukan keberhasilan digitalisasi perbankan,” pungkasnya. (*) Steven

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Bank DKI Buka Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Berikut Jadwal dan Lokasinya

Jakarta - Bank DKI menerapkan operasional layanan terbatas pada momen cuti bersama dan libur Lebaran… Read More

26 mins ago

BRI Catat Lonjakan Transaksi BRImo 34,57 Persen, Capai Rp5.596 Triliun

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) mencatat peningkatan signifikan dalam transaksi melalui… Read More

4 hours ago

Kereta Whoosh Tetap Beroperasi Normal, 180 Ribu Tiket Ludes Terjual

Jakarta - Suasana di Stasiun Whoosh tetap ramai pada hari pertama Lebaran, Senin, 31 Maret… Read More

1 day ago

Open House Perdana, Prabowo Berjalan Keliling Istana Menyapa dan Menyalami Warga

Jakarta - Ribuan warga dari berbagai daerah memadati Istana Kepresidenan, Jakarta, dalam acara gelar griya… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Salat Idulfitri Bareng Warga di Masjid Istiqlal, Begini Suasananya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menunaikan salat Idulfitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin,… Read More

2 days ago

Begini Pesan Presiden Prabowo di Momen Lebaran Tahun Ini untuk Kehidupan Bernegara

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah kepada seluruh… Read More

2 days ago