Jakarta – Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSA UGM, Trimuryani Nugraheni, S.Kep.Ners menilai, kegiatan isolasi mandiri di rumah tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat protokol isolasi mandiri yang harus ditaati agar tidak terjadi transmisi dalam keluarga dan lingkungan sekitar.
Ia menjelaskan, saat isolasi mandiri seyogyanya pasien menghindari aktivitas di luar rumah. Selain itu, pasien sebisa mungkin menghindari kontak erat dengan orang lain atau melakukan pembatasan fisik.
Langkah lain yang harus dilakukan saat menjalani isolasi mandiri lanjut Trimuryani adalah memisahkan pasien dengan anggota keluarga lainnya. Minimalkan untuk berbagi ruangan dengan anggota keluarga lainnya dan membatasi jumlah orang yang merawat pasien.
“Lakukan pengaturan ventilasi, pastikan ruangan isolasi memiliki sirkulasi udara yang baik,” kata Trimuryani melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 10 Febuari 2021.
Berikutnya, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Antara lain dengan rajin mencuci tangan baik setiap menyentuh pasien ataupun lingkungan sekitar, sebelum dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, dan ketika tangan terlihat kotor.
Pastikan untuk selalu memakai masker dengan cara yang benar, ganti jika basah/kotor, dan cuci masker kain dengan benar. Lalu, memisahkan alat makan dan barang yang digunakan pasien dengan anggota keluarga lain. Membersihkan area dan barang sekitar pasien secar rutin dengan disinfektan.
“Pantau status kesehatan baik suhu, tanda sesak nafas, batuk, nyeri tenggorokan, dan saturasi oksigen. Jika menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, dan gejala lainnya segera hubungi fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” paparnya. (*)
Editor: Rezkiana Np