Analisis

Pak Gubernur, Selama PPKM Darurat, Bank, Asuransi, Leasing, dan Pegadaian Boleh Buka Kantor

Jakarta – Selama pemberlakuan PPKM Darurat, sektor esensial bank dan non-bank, seperti, Asuransi, Dana Pensiun dan Leasing masih diperbolehkan untuk beroperasi secara terbatas. Izin tersebut mengacu pada surat yang ditandatangani oleh Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Otoritas Jada Keuangan, Anto Prabowo pada 7 Juli 2021.

“Kami mengharapkan izin dan kerja sama Bapak Gubernur dan aparat kepolisian setempat agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan yang terdiri dari Bank, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank (Asuransi, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, Pegadaian, dan Fintech) dapat tetap melayani kegiatan secara fisik,” tulis Anto pada surat yang dikirim kepada seluruh Gubernur Jawa dan Bali pada 7 Juli 2021.

Meski diizinkan beroperasi, OJK tetap meminta para pekerja di kantor untuk menerapkan protokol kesehatan ketat. Jumlah maksimal staf di kantor yang diizinkan juga dibatasi paling banyak 50%.

OJK menghimbau agar setiap layanan di sektor keuangan lebih mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi (online mobile/digital). Sehingga, tidak timbul klaster-klaster baru di perkantoran.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak ke Gedung Sahid Suherman dan mendapati sejumlah perusahaan termasuk asuransi Equity Life dan Mega Insurance masih buka. Setelah video sidak tersebut viral, esok harinya, kantor Equity Life dan Mega Insurance dibekukan sementara.

Padahal, kedua industri ini termasuk dalam sektor esensial. Sejumlah praktisi keuangan yang dihubungi Infobank mengatakan, penutupan sementara sektor esensial termasuk asuransi ini tidak beralasan, dan bisa menimbulkan kegaduhan dan kepanikan tersendiri. Bahkan, bisa berdampak pada industri.

“Bagaimana kalau ada klaim asuransi, seperti sekarang banyak yang sakit,” kata seorang praktisi asuransi ke Infobank.

Menurut sejumlah praktisi asuransi dan multifinance, surat OJK yang menegaskan kembali bahwa asuransi masuk sektor esensial perlu dihargai agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan dari pemegang polis dan nasabah leasing yang akan mengambil BPKB yang sudah lunas.

Menurut data Infobank Institute, pada Triwulan I tahun 2021, pendapatan premi asuransi Jiwa mencapai Rp57,45 triliun. Atau naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp44,72 triliun. Dari data ini, industri asuransi jiwa sedang menuju pemulihan setelah tahun 2020 mengalami penurunan, termasuk kerugian investasi.

“Jangan sampai momentum ini hilang hanya karena kesalah pahamanan yang tidak berdasar sama sekali di kalangan Pemda,” kata seorang praktisi asuransi yang tak mau namanya disebut dan menyayangkan penutupan sementara asuransi setelah ke marahan Anies Baswedan yang terlihat dalam video yang viral. (*)

Evan Yulian

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago