Outstanding SRBI Terus Menurun Jadi Rp811,11 Triliun

Outstanding SRBI Terus Menurun Jadi Rp811,11 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat instrumen moneter pro-market Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp811,11 triliun hingga 16 Juni 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, strategi operasi moneter pro-market  terus dioptimalkan untuk mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui kecukupan likuiditas.

Dalam kaitan ini, instrumen moneter pro-market SRBI, SVBI (Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia), dan SUVBI (Sukuk Valas Bank Indonesia) terus dioptimalkan,” ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG, dikutip, Kamis, 19 Juni 2025.

Baca juga: BI Sudah Borong SBN Rp124,33 Triliun hingga 17 Juni 2025

Sementara instrumen SVBI dan SUVBI pada periode yang sama tercatat masing-masing sebesar USD2.060,5 juta dan USD480 juta.

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, total SRBI menunjukan penurunan. Pada 19 Mei 2025, posisi instrumen SRBI tercatat sebesar Rp869,67 triliun, menurun sekitar Rp58,56 triliun menjadi Rp811,11 per 16 Juni 2025.

Perry mengatakan, penurunan SRBI tersebut sejalan dengan strategi BI untuk mendukung ekspansi likuiditas kebijakan moneter.

Baca juga: Bos BI Dorong Penurunan Suku Bunga Kredit Perbankan

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas BI, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan BI terus mendorong ekspansi likuiditas secara konsisten dan terukur, dengan menurunkan outstanding dari SRBI.

“BI mendorong ekspansi likuiditas secara konsisten dan terukur, kita terus berupaya menurunkan outstanding-nya (SRBI),” kata Erwin dalam Taklimat Media, Rabu, 7 Mei 2025.

Erwin menjelaskan bahwa perluasan likuiditas yang dilakukan oleh BI ini agar bisa digunakan oleh perbankan dalam memenuhi kebutuhan hingga penyaluran kredit.

“Ini menunjukkan bahwa BI mencoba merilis likuiditas yang ada untuk bisa digunakan oleh perbankan,” tandasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62