Pada awal April 2016, nilai aliran modal masuk ke pasar SBN hanya sebesar Rp53,4 triliun, sedangkan ke instrumen saham mencapai Rp4,7 triliun. “Jadi pada 2017 sudah lebih besar. Yang masuk ke instrumen BI (awal April 2016) sebesar Rp2,3 triliun,” tukasnya.
Saat ini, kata dia, emerging market yang tengah mengalami kondisi negatif adalah Afrika Selatan, terkait adanya keputusan pergantian Menteri Keuangan secara mendadak. “Pasar mereka menjadi kaget. Jadi, ada outflow di Afrika Selatan. Mereka mengalami tekanan di pasar keuangannya,” ucapnya.
Dia menambahkan, tekanan pada pasar keuangan emerging juga terjadi pada Turki, sedangkan Meksiko berupaya mengurangi potensi capital outflow sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, dengan cara menaikkan suku bunga hingga lima kali dan akhirnya inflasi Meksiko pun terjaga baik. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More
Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More
Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More