Jakarta – PT Nusantara Card Semesta (NCS) optimis kinerja tahun 2025 akan lebih baik. Perusahaan jasa pengiriman paket, barang dan dokumen yang baru merayakan HUT ke-30 ini, menyiapkan sejumlah strategi untuk ekspansi bisnis di tahun depan.
Mengacu data Supply Chain Indonesia, sektor logistik Indonesia diproyeksi akan mengalami pertumbuhan 5,05 persen pada 2025. Hal ini didasari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut sektor transportasi dan pergudangan konsisten tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama NCS, Reni Sitawati Siregar, mengungkapkan, sesuai tema ulang tahun NCS yang ke-30, “Transformation Last Mile and Fullfilment, pihaknya akan fokus berinovasi untuk ekspansi bisnis di sektor tersebut.
Ia menyakini, layanan warehouse and fullfillment akan terus meningkat seiring dengan masifnya pertumbuhan bisnis consumer good. Di lain sisi, NCS sendiri memang mempunyai kekuatan di jasa logistik last mile.
Untuk menopang bisnis warehouse and fullfillment, NCS saat ini memiliki warehouse di lebih dari 160 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Total luasnya lebih dari 10 ribu meter persegi.
“Didukung WMS (warehouse management system) yang kami develop sendiri, akan menjamin proses inventori produk, peyimpnan hingga proses pengirimannya ke konsumen dapat berjalan lebih baik, cepat, dan efisien,” jelas Reni di sela HUT ke-30 NCS di Jakarta, Jum’at, 6 Desember 2024.
Baca juga: Begini Strategi GoSend Dorong UMKM Naik Kelas di 2025
Baca juga: Fokus Bisnis Guardian dan IKEA, HERO Ganti Nama jadi DFI Retail Nusantara
Tahun depan, NCS juga akan terus berekspansi dengan membuka jaringan kantor baru dan menambah armada. Selain itu, aspek digitalisasi juga akan terus ditingkatkan. Adopsi teknologi informasi atau digital menjadi salah satu kekuatan NCS selama ini.
“Tahun ini ada Pilpres dan Pilkada, sehingga banyak yang wait and see. Tapi kekhawatiran sudah selesai. Kita harus bergerak, adaptif dan lincah sesuai dengan kondisi market yang ada. 2025 bisa menjadi titik balik untuk kinerja lebih baik lagi,” terangnya.
Reni menambahkan, selama beberapa tahun terakhir ini, NCS juga melakukan investasi untuk memperkuat fondasi perusahaan. Misalnya saja melakukan injeksi modal ke beberapa perusahaan, sehingga ekosistem NCS semakin besar. Penanganan pengiriman di last mile perusahaan-perusahaan tersebut pun ditangani oleh NCS.
Selain itu, NCS juga melakukan investasi dengan menambah armada trucking, dan membuka jaringan di Indonesia bagian timur. Komposisi bisnisnya pun mulai bergeser. Tidak hanya mengandalkan B2B saja, tapi juga masuk ke B2C.
“Tinggal sales-nya ini digenjot habis. Lalu, marketplace juga akan kami masuki.” lanjutnya.
Sejauh ini, NCS juga sudah masuk ke segmen pemerintahan atau government. Reni menyebut, sejak 2019 misalnya, NCS sudah menangani pengiriman logistic untuk pemilihan presiden ke 130 negara. Terbaru, NCS juga turut terlibat dalam distribusi logistik pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Satu bisnis lain yang berpeluang menjadi revenue stream NCS adalah Nusantara Food Delivery (NFD). Layanan ini dikenalkan sejak Mei 2020 di masa pandemi COVID-19. Awalnya NPD hanya melayanai pengiriman di wilayah Jabodetabek dan intracity Surabaya, Batam, dan Balikpapan. Sekarang NPD sudah merambah seluruh kota besar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Layanan ini ditopang fasilitas pendukung seperti 20 unit kulkas, 90 unit freezer, 80 unit coolerbox, dan 10 unit chiller truck yang terbesar di kantor-kantor NCS di berbagai wilayah Indonesia. Pendapatan dari lini bisnis NPD pun diakui Reni terus menunjukkan peningkatan. (*) Ari Astriawan