Tangerang – PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (SBI), distributor sepeda merek United Bike dan Avand, serta pemegang merek sepeda Genio Bike akan melakukan perluasan bisnis. Emiten berkode saham BIKE ini, tengah menjajaki bisnis penjualan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Bisnis ini diharapkan bisa menjadi motor pertumbuhan bisnis baru bagi BIKE ke depan. Apalagi mengingat tingginya permintaan akan kendaraan roda dua di Indonesia, termasuk tren motor listrik yang berkembang cepat.
Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Sepeda Bersama Indonesia Andrew Mulyadi dalam public expose yang digelar di United Grand Hall, Tangerang, Jumat, 24 November 2023. BIKE ingin mengoptimalkan bisnis dari tren kendaraan listrik, sekaligus mendukung peningkatan ekosistem industri EV di Indonesia.
Baca juga: United Bike Dukung Pemerintah Perluas Penerima Subsidi Motor Listrik
“Kami telah menyiapkan skema dagang untuk baterai EV. Diharapkan dapat terlaksana sesegera mungkin sehingga dapat memberi dampak signifikan terhadap perkembangan ekosistem EV dalam negeri,” ujar Andrew di Tangerang.
SBI akan bekerja sama dengan salah satu produsen baterai motor listrik di Indonesia, yakni PT Asia Power Technology. SBI akan berperan sebagai distributor utama. Pabrikan ini disebut sudah memulai produksi baterai motor listrik sejak Oktober 2023 lalu.
Selain itu, untuk memacu pertumbuhan bisnis, SBI tetap akan memperkuat segmen sepeda tradisional, sepeda listrik, maupun motor listrik. Perseroan juga akan terus mengembangkan bisnis di segmen apparel, aksesori, dan spare part.
BIKE saat ini disokong jaringan distribusi berupa 490 dealer yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia. Pengembangan area pemasaran yang progresif menjadi salah satu strategi kunci BIKE untuk memperkuat kinerja.
Baca juga: Ekspansi Pasar Motor Listrik, BIKE Memperluas Channel Distribusi
Sekadar informasi, dalam public expose kali ini, BIKE juga menyelanggarakan talkshow bertama “Upaya Dekarbonisasi Melalui Percepatan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Indonesia”.
Hadir sebagai narasumber Sudjatmiko, Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi , dan Cuk Supriyadi Ali Nandar, Kepala Pusat Riset dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), (*) Ari Astriawan
